Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Perkawinan Itu Suci dan Kudus

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Perkawinan Itu Suci dan Kudus.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 12 Agustus 2022 dengan judul Perkawinan Itu Suci dan Kudus. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Perkawinan Itu Suci dan Kudus.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu Yehezkiel 16:59-63, dan bacaan Injil Matius 19:3-12.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Jumat 12 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perkawinan adalah satu panggilan dari Allah yang bersifat suci dan kudus.

Perkawinan yang mengikat persatuan antara seorang pria dan wanita bukan semata-mata karena kemauan keduanya, melainkan karena rencana dan kehendak Allah sendiri.

Perkawinan merupakan satu bentuk hidup yang direstui, diberkati dan dikuduskan oleh Allah sendiri sebagai Pencipta.

Oleh karena itu, hidup perkawinan suami istri  harus dirawat dengan penuh tanggung jawab.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Memaafkan, Kekuatan yang Menghentikan Rasa Sakit

Persoalan yang dikemukakan oleh orang-orang Farisi dalam diskusi dengan Yesus menunjukkan bahwa moral perkawinan pada masa itu sungguh berantakan.

Perceraian pada masa itu merupakan hal yang lumrah.

Maka melalui diskusi tersebut, Tuhan Yesus menyampaikan rencana dan tujuan dari perkawinan yang disatukan oleh Allah.

Tuhan ingin agar mereka yang sudah menikah perlu menata moral perkawinannya jika sudah morat-marit.

Bagi Tuhan, menikah bukan soal senang atau tidak senang, selera atau tidak selera, melainkan tentang penghayatan pangggilan Allah pada manusia untuk mencapai kekudusan dan kesucian melalui perkawinan.

Pada prinsipnya Tuhan melarang perceraian, kecuali ada alasan-alasan mendasar dan logis. Para murid sendiri juga kaget dengan penjelasan Tuhan tentang perkawinan.

Rupanya para murid juga tidak paham dengan hakikat perkawinan sehingga setelah mendengar penjelasan Yesus tentang tidak boleh cerai, mereka berkata bahwa jika demikian sebaiknya tidak menikah (Matius 19: 10).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Setia pada Janji Kita dengan Tuhan

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada zaman ini, tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah perceraian semakin meningkat. Kasus-kasus perkawinan dalam Gereja pun demikian.

Keluarga-keluarga rentan untuk terjadinya perpisahan dan perceraian. Orang selalu memiliki 1001 alasan untuk bercerai.

Atas nama Hak Asasi, jalan menuju cerai sepertinya makin mulus. Tetapi apakah itu bijaksana?

Nilai-nilai perkawinan telah bergeser dari kesatuan menjadi kececokan, dari hidup bersama dalam suka dan duka menjadi hidup dalam kesenangan dan kenyamanan.

Jika tidak cocok, cerailah.  Jika tidak senang dan nyaman, mari kita berpisah.

Inilah cara hidup yang bertentangan dengan semangat yang diajarkan oleh Yesus tentang perkawinan.

Keadaan ini sungguh menyedihkan. Pasangan suami istri yang cerai sesungguhnya telah mengabaikan nilai-nilai suci dari panggilan Allah lalu mengikuti nilai-nilai pribadi dan kesenangan diri sendiri.

Tentu saja mereka yang cerai memang memiliki alasan pokok, tetapi banyak pasangan yang lupa menata moral dan perilakunya sehingga akhirnya mereka gagal merawat perkawinannya.

Allah itu setia. Kesetiaan Allah terbukti dari generasi ke generasi. Allah yang setia itu menghendaki agar manusia juga setia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Mengampuni Tanpa Batas

Hukum perkawinan yang Allah kehendaki menuntut kesetiaan. Ketegaran hati manusialah yang membuat ikatan perkawinan itu hancur.

Yesus mengingatkan hakekat perkawinan yang dikehendaki Allah.

Kita serahkan keluarga-keluarga kita ke dalam perlindungan Tuhan dan bermohon agar selalu setia seorang akan yang lain sampai akhir hayat.

Dan bagi kita kaum berjubah, teguh dalam iman kesetiaan menapaki panggilan Tuhan.

Kontemplasi

Apa pun panggilanmu, entah sebagai awam, imam, biarawan-biarawti, saat ini hadirkanlah Yesus yang menjadikan panggilan hidupmu istimewa.

Bila Anda hidup berkeluarga, hayatilah cintamu sebagai tanda cinta Kristus sendiri bagi pasanganmu.

Bila Anda seorang religius, imam, bruder, suster dan frater, rasakan keindahan hidup panggilanmu saat ini.

Rasakan betapa Tuhan Yesus mencintaimu melalui panggilan hidupmu. Mintalah kekuatan daripada-Nya agar Anda mampu menjalani panggilanmu dengan setia, apa pun bentuknya.

Doa

Syukur dan terimakasih ya Yesus, atas panggilan hidup yang Kau anugerahkan kepadaku saat ini.

Semoga aku dapat menghayatinya dengan penuh syukur dan sukacita panggilan hidupku ini dengan setia, kini dan sepanjang masa. Amin.*

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam sehat selalu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yehezkiel.16:1-15.60.63

Allah memungut Yerusalem menjadi istri-Nya

Bacaan dari Kitab Yehezkiel:

Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku, "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji, dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti.

Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.

Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.

Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!

Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.

Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu.

Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.

Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.

Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.

Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan u dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.

Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting y pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.

Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat.

Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal.

Dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian p bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

Refren: Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

* Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

* “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.

* Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.”

Bait Pengantar Injil: Alleluya

U : Alleluya, alleluya, alleluya

Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia

Bacaan Injil: Matius 19:3-12

“Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi semula tidaklah demikian.”

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia. Mereka bertanya, “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?”

Jawab Yesus, “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?

Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Kata mereka kepada-Nya, “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?”

Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan istrinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”

Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan istri, lebih baik jangan kawin.”

Akan tetapi Ia berkata kepada mereka, “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved