Mahasiswa Kota Kupang Mengais Rupiah di Pantai Lahi Lai Besi Kopan
Pantai Lahi Lai Besi Kopan (LLBK) di Kota Kupang, Ibu Kota Nusa Tenggara Timur ramai dikunjungi oleh warga. Pantai yang berlokasi di Kelurahan LLBK
Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pantai Lahi Lai Besi Kopan (LLBK) di Kota Kupang, Ibu Kota Nusa Tenggara Timur ramai dikunjungi oleh warga.
Pantai yang berlokasi di Kelurahan LLBK, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang ini menjadi spot favorit warga untuk bersantai dan menikmati sunset yang disuguhkan pantai ini diwaktu sore hari.
Pantauan Pos-Kupang.Com, Rabu 10 Agustus 2022 sore, pantai yang baru diresmikan oleh Presiden Jokowi ini sangat ramai dipadati oleh pengunjung.
Menjadi spot favorit, pantai ini pun dimanfaatkan secara baik oleh sejumlah fotografer yang siap melayani pengunjung untuk mengabadikan moment saat berkunjung ke pantai tersebut.
Para fotografer ini setiap kali mengabadikan foto dari pengunjung diberikan upah dengan harga Rp 2.000 rupiah
Jekmin Molik, salah satu fotografer yang ditemui di pantai tersebut mengatakan sudah dua bulan mengais rezeki di pantai LLBK itu.
Baca juga: Kuliner Khas NTT : Ikan Gargahing Kuah Asam Rasa Kamangi Hutan Khas Timor Deng Rasa Mengigit
Berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Jack sapaan akrab bagi pemuda asal Semau ini tidak menyia-nyiakan waktu luangnya untuk mencari uang tambahan untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan perkuliahaannya di pantai tersebut.
Sejak diresmikannya pantai tersebut, mahasiswa semester V ini telah melakukan aktivitasnya di lokasi tersebut sebagai seorang fotografer.
Setiap kali mengabadikan moment pengunjung dengan harga Rp 2.000 rupiah, Jack mengakui jika pada awal dibukanya tempat wisata itu mendapat penghasilan dari fotografer senilai Rp 500-600.000 rupiah.
Namun, kata Jack karena sudah berulang kali pengunjung berkunjung, tempat itu sudah mulai sepi. Dengan sepinya pengunjung pendapatannya pun menurun dan mendapat Rp 100-200 ribu rupiah perhari.
Berbekal kamera dan fasilitas pendukung milik orang lain, Jack berhasil memperoleh berkat dari hasil kerjanya guna membantu kebutuhan kosnya dan kebutuhan sehari-harinya untuk perkuliahaan.
Hasil yang diperoleh dari potretannya, akan dibagi dua bersama pemilik dari kamera atau fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: Kuliner Khas NTT: Sup ato Kuah Kaki Babi Kampung Dari Timor Rasa Serai Merah dan Jahe Merah Timor
"Saya akan bagi hasil dengan pemilik peralatan ini, kalau dapat Rp 200.000, nantinya dibagi dua," ungkapnya
Menurut dia dengan pekerjaan tambahannya itu, dapat membantu untuk mengurangi beban orang tuannya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
