Berita Kota Kupang
BI dan Pemkot Kupang Sidak Pasar, Harga Cabai Keriting Tembus Rp 100 Ribu Per Kg
harga cabai itu tinggi karena ada beberapa sebab, yakni pasokan kurang atau terbatas dan juga ada petani yang gagal panen
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Harga cabai keriting di Pasar Kasih Naikoten 1 Kupang menembus harga Rp 100.000 per kilogram (kg). Tingginya harga komoditi ini disebabkan karena minimnya pasokan dari sentra produksi.
ini disampaikan Yusti Kamlasi salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten 1 Kupang saat dikunjungi Pemkot Kupang dan BI Perwakilan NTT, Kamis 4 Agustus 2022.
Hadir pada sidak ini, Kepala Perwakilan BI NTT, Nyoman Atmaja, Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay, Asisten II Setda Kota Kupang, Ignas Lega, Kadis Perindag Kota Kupang, Alfred Lakabela, Dirut PD. Pasar, Ferdi Leu, Mey Jagi dan lainnya.
Baca juga: Pengusulan Penjabat Wali Kota Kupang Kewenangan Pemprov NTT
Hadir pula Koordinator Keamanan Ketertiban, Kebersihan Dion Dethan.
Menurut Kamlasi, saat ini harga jual cabai atau lombok keriting Rp 100.000 per kg. Harga jual ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.
"Lombok keriting ini mahal sekarang dan kami jual Rp 100.000 per kg. Harga yang yang sama juga pada cabai merah besar," kata Kamlasi.
Dijelaskan, harga cabai itu tinggi karena ada beberapa sebab, yakni pasokan kurang atau terbatas dan juga ada petani yang gagal panen.
"Stok dari petani kurang sehingga harga mahal. Petani juga alami kesulitan dengan obat untuk kendalikan hama," katanya.
Baca juga: Wali Kota Kupang Minta Generasi Penerus Lestarikan Seni dan Budaya
Tim pemantau juga memantau telur ayam dan daging ayam serta ikan segar.
Telur ayam yang dipantau seharga Rp 60.000 per rak, sedangkan daging ayam Rp 50.000 per ekor.
"Telur yang kami jual ini asal dari Surabaya. Kami jual Rp 60 per rak," kata Ani salah satu penjual telur ayam.
Dia mengakui, untuk pembelian secara kg jarang, karena dominan permintaan hanya dalam bentuk rak.(*)
Pengaruh Suplai
Kepala Perwakilan BI NTT, Nyoman Atmaja mengatakan, saat ini suplai masih kurang pada komoditi cabai merah,bawang merah.
"Kalai ikan ini pasokannya pengaruh cuaca sehingga harga naik. Secara garis besar kami melihat faktor ini lebih pada suplai barang.Kemarin kita rapat itu, sudah disampaikan bahwa kondisi di pasar itu akibat suplai," kata Nyoman.
Dia mencontohkan, cabai rawit yang harganya Rp 60.000 per kg, yang sebelumnya hampir Rp 95.000 - 97.000 per kg. "Ini sudah cenderung turun, tapi kalau dilihat sebelum lebaran itu harga Rp 25.000 - Rp 35.000 per kg. Nah, ini bagaimana kita mengatur pasar kita sehingga harga bisa seperti sebelum lebaran," kata Nyoman.
Menurut Nyoman, yang perlu diperhatikan adalah suplai komoditas ditambah, kemudian menjaga harga sehingga cenderung turun.
"Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah distribusi. Ini sangat penting, karena itu kita berharap Dinas Perhubungan, bekerja sama dengan PD. Pasar dan sentra-sentra produksi agar bagaimana distribusi tetap lancar," katanya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Pria Hangus Terbakar di Liliba Kota Kupang
Nyoman juga mengatakan, pihaknya selalu berkomunikasi dan meminta agar masyarakat jangan panik. "Karena kalau panik itu akan buat harga akan naik. Padahal suplai cukup dan diharapkan pemerintah bisa mensuplainya," kata Nyoman.
Terkait apa yang dilakukan BI, Nyoman mengatakan, inflasi melonjak pada akhir Juli 2022 padahal target adalah 4 persen atau 3+- 1 persen. Ada dua strategi yang dilakukan Komoditi penyebab inflasi akan disuplai agar harga turun.
Komoditi deflasi disuplai agar deflasi mendalam. Ini dilakukan agar inflasi stabil.
BI tidak turunkan suku bunga dan masih 3,5 persen. Karena stok di pasar ini bukan karena permintaan tapi karena suplai.
Khusus minyak goreng, curah dam kemasan saat ini cukup dan ada di pasar.
Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay saat itu mengatakan, Pemkot Kupang akan berkoordinasi dengan lintas sektor agar memenuhi kebutuhan pasar.
"Tentu Pemkot Kupang akan berupaya dan berkoordinasi dengan daerah-daerah penyangga seperti di daratan Timor, Rote dan Sabu agar suplai komoditi bisa terpenuhi," kata Fahrensy.
Asisten II Setda Kota Kupang, Ignas Lega mengatakan, pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan pasar murah.
"Kita berkoordinasi untuk melakukan pasar murah dalam waktu dekat," kata Ignas.(*)