Ganjar Pranowo

Reaksi Ganjar Pranowo atas Kasus Penyekapan PMI di Kamboja

Kasus penyekapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kamboja sempat heboh dan membuat Kemenlu RI sibuk untuk mengupayakan penyelamatan mereka.

Editor: Agustinus Sape
KBRI Phnom Penh
TELAH DIBEBASKAN - Sebanyak 55 warga negara Indonesia (WNI) yang disekap oleh perusahaan investasi ilegal di Sihanoukville, Kamboja telah dibebaskan, Sabtu 30 Juli 2022. Gubernur Ganjar Pranowo ingatkan agar mengikuti proses yang legal. 

POS-KUPANG.COM - Kasus penyekapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kamboja sempat heboh dan membuat Kemenlu RI sibuk untuk mengupayakan penyelamatan mereka.

Berkat kecekatan Kemenlu dan koordinasi dengan pemerintah Kamboja, para tenaga kerja tersebut sudah berhasil dibebaskan dari penyekapan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut bereaksi atas kasus penyekapan tersebut, apalagi beberapa di antara mereka berasal dari Provinsi Jawa Tengah.

"Terima kasih pihak2 yang telah membantu. Kemlu, KBRI di Kamboja dll. Kejadian ini jadi warning buat kita, kalau mau bekerja di luar negeri harus memperhatikan aspek legalitasnya," tulis Ganjar Pranowo di akun instagramnya.

Dia lantas memberi pesan ini kepada siapa pun WNI yang ingin bekerja di luar negeri.

"Jangan percaya pada siapa pun yang memberi kerja tanpa legalitas meskipun ditawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan," tulis Ganjar Pranowo.

Baca juga: Saat Ramai Diberitakan Terkait Capres 2024, Ganjar Pranowo Makin Fokus Cegah Stunting di Jateng

Seperti diberitakan Kompas.com, 60 Pekerja Migran Indonesia (PMI) disekap di kawasan Sihanoukville, Kamboja, oleh perusahaan investasi ilegal.

Namun pada Sabtu 30 Juli 2022, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa sebanyak 55 PMI yang disekap di Kamboja telah diselamatkan.

Sementara sisanya masih dalam upaya penyelamatan dari kepolisian Kamboja.

“Pada malam hari ini kami telah mendapatkan konfirmasi 55 orang WNI telah berhasil diselamatkan,” tutur Retno dalam keterangannya, Sabtu 30 Juli 2022.

“(Sementara) 5 WNI lainnya masih berproses pemindahannya atau saat ini sedang diupayakan evakuasi,” sambung dia.

Retno mengungkapkan, koordinasi untuk proses penyelamatan dilakukan langsung dengan Menteri Luar Negeri Kamboja, Jumat 29 Juli 2022.

“Tidak lama setelah respons pertama. Menlu Kamboja menyampaikan informasi kedua bahwa tim khusus akan diterjunkan besok pagi, yang berarti hari ini,” ujarnya Sabtu 30 Juli 2022.

Upaya penyelamatan itu, lanjut Retno, berhasil dengan membawa pulang 55 WNI dalam keadaan sehat.

Saat ini tim KBRI Kamboja pun tengah membantu proses penyalamatan 5 orang sisanya. “Tim KBRI juga sudah berada di Sihanoukville guna membantu evakuasi,” imbuh dia.

Adapun para PMI yang disekap diduga terjebak lowongan pekerjaan dari perusahaan investasi ilegal di Kamboja.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menjelaskan, kasus penipuan kerja itu kian marak dibandingkan tahun 2021.

Tahun lalu, KBRI Phnom Penh membebaskan 119 WNI yang menjadi korban perusahaan investasi palsu.

Sementara tahun ini, tercatat 291 WNI sudah menjadi korban dan 133 di antaranya telah berhasil dipulangkan.

Proses juga agensi

Sejumlah netizen turut lega mendengar kabar diselamatkannya para PMI di Kamboja, sebagaimana dikabar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

purnama_ragani: Kerjasama yang bagus, sangat tanggap untuk harga diri bangsa Indonesia, mantap Bapak. Sukses selalu Bapak.

sldiharjo: Alhamdzulillah ,,Terima kasih Pak Ganjar dan utk semua yg telah memberikan waktunya utk menolong mereka.

Tetapi, ada juga meminta pertanggungjawaban pihak agensi yang mengirim PMI tersebut ke luar negeri.

rajasa_satya: Jangan lupa pak...agensi/orang yg bawa/mengajak mereka juga diciduk ..takutnya kalau g diciduk akan ada korban baru.

putihb_03: Assalamualaikum pak mohon bantuannya untuk teman saya yang berada di Kamboja tempatnya sama seperti kejadian yg54 WNI itu pak mereka di tipu oleh perusahaan mereka di paksa bekerja investasi bodong mereka ingin pulang tapi mereka harus membayar denda 3000$ Meraka tersiksa di sana pak mereka sekitar 100 orang lebih mereka butuh bantuan bapak tolong selamatkan warga kita pak yang membutuhkan pertolongan bapak.

noer3486: Semoga Allah beri kemudahan dan kelancaran buat TKI yg ada di kamboja yg korban penyekapan, buat cepat kembali ke tanah air.

sakban.alamsyah_: pak tolong temen saya yang sedang berada di Kamboja mereka di suru kerja paksa investasi bodong pak mereka ingin balik haru membayar denda 3000$ pak tolong selamatkan ya pak.

novitapurnamasari1109: Assalamualaikum pak mohon bantuannya untuk teman saya yang berada di Kamboja tempatnya sama seperti kejadian yg54 WNI itu pak mereka di tipu oleh perusahaan mereka di paksa bekerja investasi bodong mereka ingin pulang tapi mereka harus membayar denda 3000$ Meraka tersiksa di sana pak mereka sekitar 100 orang lebih mereka butuh bantuan bapak tolong selamatkan warga kita pak yang membutuhkan pertolongan bapak

ameliap_1001: Assalamualaikum pak mohon bantuannya untuk teman saya yang berada di Kamboja tempatnya sama seperti kejadian yg54 WNI itu pak mereka di tipu oleh perusahaan mereka di paksa bekerja investasi bodong mereka ingin pulang tapi mereka harus membayar denda 3000$ Meraka tersiksa di sana pak mereka sekitar 100 orang lebih mereka butuh bantuan bapak tolong selamatkan warga kita pak yang membutuhkan pertolongan bapak.

fitriahregenhardt: ya allah kok bisa begitu.

Tanggapan Polri

Pihak Kepolisian RI pun turut bereaksi atas kasus penyekapan PMI di Kamboja. Menurut Kepolisian RI, WNI itu diduga merupakan korban penipuan dengan modus penempatan kerja.

"Data terakhir menunjukkan bahwa warga negara Indonesia yang disekap bukan sejumlah 53 Orang namun bertambah menjadi 60 orang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Sabtu 30 Juli 2022.

Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menuturkan, atase Polri telah melaksanakan koordinasi langsung dengan Atase Pertahanan KBRI Kamboja Kolonel Rizal terkait penanganan terhadap 53 WNI yang diduga disekap di wilayah Kamboja.

Baca juga: Buka Pengiriman PMI ke Malaysia, BP2MI NTT Tunggu MoU Hasil Penataan Sistem Penempatan Satu Kanal

Menurutnya, atase Polri telah juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan fungsi protokol atas nama Teguh Adhi Primasanto.

Hasilnya, pihak kepolisian Kamboja telah berhasil berkomunikasi dengan perwakilan WNI yang sedang disekap.

"Ke-60 Warga negara Indonesia tersebut saat ini di lokasi Phum 1, Preah Sihanouk, Cambodia titik koordinat 10°37'33.0"N 103°30'08.7"E," jelas Ramadhan.

Hingga saat ini, pihak KBRI Phnom Penh masih bekerja sama dengan pihak Kepolisian Kamboja untuk menjemput ke 60 Warga Negara Indonesia tersebut.

Perusahaan Investasi Palsu

Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah turut menindaklanjuti dugaan penyekapan WNI di Kamboja.

Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari mengatakan telah berkoordinasi dengan Direktur Pelindungan WNI Kemenlu yang hasilnya KBRI Pnom Penh telah menerima informasi mengenai WNI yang dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.

KBRI telah menghubungi pihak Kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut.

Saat ini Kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan.

Selain itu, disebutkan bahwa kasus penipuan di perusahaan investasi palsu kian marak terjadi karena maraknya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial.

Pada tahun 2021, KBRI Pnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.

Namun pada tahun 2022, kasus serupa justru semakin meningkat dimana hingga Juli 2022, tercatat terdapat 291 WNI menjadi korban.

Sebenyak 133 di antaranya sudah berhasil dipulangkan.

Poin selanjutnya dari koordinasi tersebut adalah untuk menekan jumlah kasus, Kemlu telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan di Kamboja.

Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI juga telah memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia.

Informasi tersebut terus disampaikan kepada pihak Bareskrim Polri untuk diselidiki lebih dalam guna penindakan terhadap para perekrut.

Baca juga: PMI Dipukul dan Disetrum di Kamboja, 62 Orang Berhasil Dibebaskan

Kepala Disnakertrans Sakina Rosellasari, mengungkapkan dari 54 WNI tersebut yang berasal dari Jawa Tengah masih dalam pendataan.

"Untuk jumlah dari Jateng masih didata," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo gerak cepat menangani laporan warga terkait dugaan penyekapan 54 Warga Negara Indonesia (WNI) yang di Kamboja.

Meski hanya lewat medsos, Ganjar langsung menanggapi dan memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng untuk melakukan pengecekan.

Awalnya seorang warganet dengan akun @angelinahui97 melaporkan terkait adanya penyekapan terhadap 54 WNI di Kamboja.

Lewat postingan itu, ia meminta tolong ke Ganjar untuk segera dibantu.

"Segera cek @nakertrans.provjateng," perintah Ganjar.

Perintah itu langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng.

Laporan itu langsung dicek dan ditindaklanjuti dengan pihak terkait.

"Kami langsung menindaklanjuti laporan itu dan mendapat informasi dari WNI atas nama Mohammad Effendy.

Dia mewakili WNI yang bekerja di Negara Kamboja yang diduga mengalami penipuan penempatan tenaga kerja dan diduga juga terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO)," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng, Sakina Rosellasari, Rabu 27 Juli 2022.

Para WNI di Kamboja itu lanjut Sakina dijanjikan sebagai operator, call center dan bagian keuangan, namun di lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan.

"Modus pemberangkatan secara unprosedural dengan mengunakan agency perseorangan dengan setiap WNI yg berangkat dengan agency yang berbeda."

"Menurut Informasi dari yang bersangkutan, bahwa dimungkinkan dalam tiga hari kedepan akan diperdagangkan," jelasnya.

Pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Direktorat Perlindungan PMI.

"Kami terus pantau perkembangan kasus ini dan berharap bisa segera ada perkembangan terbaik," jelasnya.

Saat ini lanjut Sakina, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kamboja sedang menangani persoalan ini, dan sedang dilakukan pendalaman kasus bekerjasama dengan otoritas setempat.

Dan jika sudah ada laporan resmi, akan ada informasi lebih lanjut dari KBRI Kamboja.

"KBRI Kamboja juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan terkait dugaan penyekapan terkait WNI itu. Pihak KBRI juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk proses pembebasannya," pungkas Sakina.

Sumber: kompas.com/tribunnews.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved