Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 1 Agustus 2022, Belajar Berbagi dari yang Sedikit
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Belajar Berbagi dari yang Sedikit.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Belajar Berbagi dari yang Sedikit.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yeremia 28:1-17, dan bacaan Injil Matius 14:13-21.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 1 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kisah Yesus memberi makan lima ribu orang hari ini sangat interesant. Kisah ini mengingatkan kita akan kasih Allah yang tidak mau seorang pun kelaparan.
Lima roti dan dua ikan dibuat-Nya cukup untuk makan lima ribu orang, bahkan masih ada dua belas bakul tersisa. Yang tadinya sangat sedikit, justru malah
sisanya berlipat ganda. Yang tadinya tidak mungkin (impossible) dijadikan sangat mungkin (possible).
Bagi Allah tidak ada yang mustahil semua dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan kehendakNya sendiri.
Penginjil Matius memperlihatkan bagaimana Yesus mengajak para rasul untuk tidak mundur ketika berhadapan dengan perosalan yaitu harus memberi makan
lima ribu orang.
Yesus melibatkan mereka semua untuk karya ini secara bersama demi mengatasi persoalan yang besar ini.
Yesus sendiri yang langsung mengambil prakarsa untuk menggandakan roti dan ikan. Para rasul hadir dan menyaksikan hal itu.
Dua belas bakul menjadi tanda keberlimpahan karena mereka ikut berperan dan bersyukur atas apa yang sudah diterima.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022, Ketamakan Menghancurkan dan Mematikan
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dari kisah injil ini, kita bisa belajar beberapa hal.
Pertama, mengucap syukur itu tidak pernah ada ruginya. Sekecil apa pun yang ada pada kita atau yang kita miliki, kita syukuri; mensyukuri semuanya yang kita terima dari Tuhan.
Jika disyukuri, justru akan menjadi berkelimpahan bahkan akan bertambah.
Sementara sebanyak apa pun, jika tidak disyukuri, akan selalu kurang dan kurang terus.
Itulah berkat Ekaristi, perayaan syukur atas kasih Tuhan yang berlimpah-limpah yang kita terima dan peroleh.
Kedua, kita bisa belajar bahwa dengan berbagi, kita tidak akan pernah kekurangan atau kehabisan. Justru berbagi itu akan mendatangkan kelimpahan.
Bukan soal jika ingin mendapat banyak, maka berilah banyak, tetapi memberi dengan ketulusan dan keikhlasan.
Langkah pertama bukan supaya mendapat sesuatu, tetapi memberi sesuatu dengan tulus ikhlas.
Ketiga, kita bisa belajar tentang kekuatan dalam keterbatasan. Seringkali orang putus asa karena merasa tidak mampu berbuat banyak atau memberi banyak kepada orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022, Setetes Air di Samudra
Ketika dia mempunyai sedikit, maka dia berpandangan tidak bisa berbuat apa-apa. Lima roti dua ikan menjadi daya dorong kita bahwa walaupun punya sedikit, kita bisa berbuat banyak.
Mari saudari-saudaraku, jangan biarkan yang sedikit tetap menjadi sedikit. Dari sedikit yang kita miliki, kita bisa berbagi lima roti dan dua ikan orang lain, untuk sesama kita.
Kontemplasi
Hening dalam doa. Ingat kembali seseorang yang membawa lima ketul roti dan dua ekor ikan. Yang dilakukan orang itu kecil tidak seberapa dan tidak berarti apa-apa, tetapi karena pemberiannya tulus, maka berkat Tuhan jadi melimpah dan berguna bagi banyak orang, bermanfaat untuk menolong sesama.
Doa
Ya Tuhan Yesus, ajar aku untuk berani datang kepadaMu, terlebih ketika aku sedang dalam persoalan. Ajarilah aku untuk berani membuka diriku dan berani berserah kepadaMu.
Biarlah rahmat yang aku terima bisa juga aku bagikan kepada sesama yang berkekurangan. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 1 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yeremia 28:1-17
Nabi Yeremia lawan nabi Hananya
Bacaan diambil dari Kitab Yeremia
Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat, "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk k raja Babel itu.
Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
Juga Yekhonya m bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!"
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu, kata nabi Yeremia, "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini.
Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini: 28:8 Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."
Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu, "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!"
Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, "Pergilah mengatakan kepada Hananya : Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk u kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya."
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya, "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus x engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati,sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
Maka matilah c nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: mazmur 119:29,43,79,80,95,102
Refr: Ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku, ya Tuhan.
* Jauhkanlah jalan dusta o dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
* Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap o kepada hukum-hukum-Mu.
* Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
* Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
* Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
* Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, l sebab Engkaulah yang mengajar aku.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr: Alleluya, Alleluya, Alleluya
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Bacaan Injil: Matius 14:13-21
Yesus memberi makan lima ribu orang
Inilah Injil suci menurut Matius:
Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata, "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
Jawab mereka, "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti h dan dua ikan."
Yesus berkata, "Bawalah ke mari kepada-Ku."Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.
Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti i itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS