KKB Papua
KKB Papua Egianus Kogoya ke Jokowi : Mau Kirim Berapapun Personel TNI, Kami Tidak Takut
Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua mempersilahkan Presiden Jokowi dan Panglima TNI mengirim berapapun personel TNI ke Papua.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) Kodap III Darakma Ndugama pimpinan Egianus Kogoya mengancam Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Organisasi separatis Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu mempersilahkan Presiden Jokowi dan Panglima TNI mengirim berapapun personel TNI ke Papua.
"Anda Presiden (Jokowi), Panglima (Jenderal Andika Perkasa) mau kirim berapapun personel (TNI) kami tidak takut. Kami tidak akan mundur. Anda mau kirim berapa, silahkan," tegas Egianus Kogoya melalui pesan video yang diunggah Rimba Hutan 61, Minggu 31 Juli 2022.
Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik itu, Egianus Kogoya menyatakan bahwa mereka hanya takut kepada Tuhan. "Dia kirim berapapun personel itu manusia biasa, sama dengan kami. Tapi Allah dan alam akan pilih mana yang benar. Orang lahir itu untuk mati. Bukan untuk hidup selamanya," katanya.
Dia menegaskan bahwa pasukan KKB Papua Darakma Ndugama tidak akan mundur. "Pasukan ini tidak akan mundur, maju terus sampai Papua bebas," tandas Egianus Kogoya.
Baca juga: Jurnalis KKB Papua Meninggal, Pangkat Prajurit Satu, Peti Jenazah Diselubungi Bintang Kejora
Egianus Kogoya juga memohon pengertian 33 Kodap TPNPB-OPM yang tersebar dari Merauke sampai Samarai untuk tetap kompak menumpas TNI Polri.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diketahui paling sangar. Mereka tidak saja menyasar TNI Polri, melainkan warga sipil pun jadi target.
Pada Sabtu 16 Juli 2022 lalu, anak buah Egianus Kogoya membantai warga di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Sebanyak 11 orang meninggal dunia.
KKB Papua Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab.
Menurut Egianus Kogoya, peristiwa itu dipicu aksi seorang warga asli Papua merekam video saat anak buahnya mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Dia mengatakan, KKB Papua mencurigainya perekam video sebagai mata-mata sehingga menembaknya.
Panglima Kodap III Ndugama KKB Papua Egianus Kogoya menyampaikan hal itu melalui keterangan tertulisnya, Senin 18 Juli 2022, dilansir dari https://fr.jubi.id.
Egianus Kogoya menjelaskan kronologi sebelum dan saat KKB Papua melakukan pembantaian terhadap warga.
Pada 16 Juli 2022, pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Derakma memasuki Kenyam.
Pukul 08.30 WIT, KKB Papua mengibarkan bendera Bintang Kejora di Kampung Nanggolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Baca juga: Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya, "Mau Ditembak Mati Atau Lanjutkan Pemekaran?"
"Dari sebuah truk, seseorang diam-diam mengambil foto dan video. Kami mencurigainya sebagai mata-mata dan menembaknya di tempat,” kata Kegianus Kogoya.
Setelah menembak korban yang adalah warga Papua, lanjut Egianus Kogoya, KKB Papua menembaki lima orang yang menjaga kios di sepanjang jalan.
Dia menuduh penjaga kios juga memata-matai aktivitas KKB Papua dan menuduh salah satu dari mereka memiliki senjata.
Beberapa saat kemudian, sebuah truk melewati tempat kejadian. “Kami berhenti dan memeriksa truk. Ada empat orang, kepala tertunduk di dalam truk."
"Kami mencurigai empat orang itu dan kami menembak mereka. Dalam pandangan kami, mereka adalah mata-mata yang menyamar sebagai pekerja,” tambah Egianus Kogoya.
Rombongan Egianus Kogoya juga menembak mati sopir truk lain yang juga melintas serta satu korban lagi yang sedang melintas di jalan.
Egianus Kogoya mengkonfirmasi bahwa KKB Papua menembak mati 11 orang.
“Kami menembak mati 11 orang (non-Papua) dan seorang Papua karena dia mengambil foto dan video. Dari 12 orang tersebut, 10 orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka,” rinci Egianus Kogoya.
Setelah pembantaian warga, Egianus Kogoya kembali menebar ancaman.
Baca juga: NGERI! Warga Sipil Ditangkap KKB Papua, Diadili di Tengah Hutan, Lalu Dipaksa Mengaku Jadi Mata-Mata
Dia mengatakan kelompoknya akan membunuh siapa pun yang dicurigai sebagai mata-mata.
“Siapapun mereka, sipil, karyawan, pekerja, apakah mereka orang asli Papua atau bukan, kami tidak akan kompromi," katanya. "Kami akan tembak sampai mati sampai Papua merdeka,” tegas Egianus Kogoya.
Sebelumnya, anak buah Egianus Kogoya membunuh anggota Brimob Yon D Wamena Bripda Diego Fernando Rumaropen.
Egianus Kogoya menegaskan bahwa KKB Papua tidak akan berhenti menebar teror di Bumi Cenderawasih jika pemerintah Indonesia terus mengirim prajurit TNI Polri ke Papua.
Ia akan membuka wilayah perang baru di Wamena. Hal itu disampaikan Egianus Kogoya melalui video.
"Kalau tidak mengindahkan pesan saya, maka Wamena itu saya masuk dan akan buka perang," tegas Egianus Kogoya dalam video yang viral.
Selain itu, Egianus Kogoya juga menyampaikan penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru atau DOB. KKB Papua tak akan segan-segan mengincar pejabat yang mendukung DOB.
"Saya tidak takut namanya Indonesia," tandas Egianus Kogoya. (*)