Berita Manggarai Timur
Meski Difabel, Siprianus Asal Goreng Meni Utara Matim Punya Kerajinan Tangan dan Jadi Tukang
Kayu untuk kerajinan tangan itu diperoleh Siprianus, selain anak-anaknya membantu mengambilnya di kebun, juga membelinya dari orang-orang.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Luar biasa, Siprianus Dua Dawa (50), meskipun menjalani hidup sebagai seorang difabel, ia mampu menghidupkan seorang istri dan ketiga orang anaknya.
Warga Kampung Wodong, Desa Goreng Meni Utara, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), ini memiliki banyak kerajinan tangan.
Siprianus membuat kerajinan tangan dari bahan kayu nangka dan jati putih.
Baca juga: TAPD NTT Beri Sejumlah Catatan Untuk Pemda Manggarai Timur
Adapun jenis kerajinan tangan yang diciptakan Siprianus berupa Asbak, sutel (cobe), dulang, sendok nasi dan Pohon Natal.
Suami dari Marta Amus ini menjalani karyanya tersebut sejak satu tahun yang lalu dari tahun 2021 lalu. Harga yang dijual pun bersahabat.
Untuk asbak Rp 15 ribu/buah, dulang 50 ribu-Rp10/buah tergantung ukuran, sutel Rp30 ribu/buah, senduk nasi Rp15/buah, pohon natal Rp 500 ribu.
Kayu untuk kerajinan tangan itu diperoleh Siprianus, selain anak-anaknya membantu mengambilnya di kebun, juga membelinya dari orang-orang.
Ayah dari Oktavianus Rianto Mbajak, Theodorus Hamsadu, dan Hugolinus Nairundua ini memasarkan hasil karyanya itu di pasar-pasar atau pun di tempat-tempat pameran.
Baca juga: Yohanes Rumat Sumbang Gong, Gendang dan Semen untuk Warga Gendang Lerang Manggarai Timur
Siprianus juga memanfaatkan Pasar Malam yang dibuka panitia Lokal Pemerintah Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT) dalam rangka memeriahkan Turnamen Sepak Bola Bupati Matim Cup VI di Dampek.
Stan milik Siprianus, nampak ramai dikunjungi warga dan juga pembeli dalam acara pembukaan Pasar Malam, Rabu 27 Juli 2022 malam. Bahakan warga membeludak memadati area stan Siprianus untuk menyaksikan karya kerajinan tangannya.
Tampak Bupati Agas Andreas, Sekda Matim Boni Hasudungan Siregar, Ketua TP PKK Kabupaten Matim Ny Theresia Wisang Agas bersama tamu undangan juga mengunjungi dan berbelanja kerajinan tangan tersebut di stan milik Siprianus.
"Sudah satu tahun saya usaha kerajinan tangan ini. Saya biasa jual di pasar-pasar dan juga manfaatkan pameran seperti ini,"ujar Siprianus kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu malam.
Siprianus juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda dalam hal Bupati Matim dan juga kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Matim yang sudah memperhatikan usahanya itu.
Baca juga: Tanaman Pisang Milik Petani di Compang Ndejing, Manggarai Timur Diserang Penyakit
"Terima kasih untuk bapak Bupati dan mama Bupati yang sudah perhatikan usaha saya ini. Tadi mama Bupati belanja Rp 400 ribu beli dulang, cobe, dan sendok nasi," ujar Siprianus.
Siprianus mengaku, hasil kerajinan tangannya itu sudah banyak laku terjual. Dari hasil kerajian itu, Ia mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya.
Meski demikian, ia berharap kepada Pemerintah Daerah untuk membantu mempromosikan hasil kerajinan tangan itu.
Bukan hanya itu, meskipun memiliki keterbatasan fisik sejak usia 5 tahun, buah cinta dari pasangan Ayah Alm Darius Mbajak dan Ibu Alm Elisabeth Neta ini juga, sebelum bergelut di kerajian tangan, Siprianus juga lihai dalam bidang pertukangan.
Siprianus mampu membangun rumah baik papan maupun tembok. Siprianus juga lihai menaiki atap rumah untuk memasang balok kayu maupun pasang seng untuk atap.
Sejak usia 18 tahun Siprianus sudah bisa membangun rumah sendiri. Bahakan Siprianus sudah menjadi kepala tukang sejak tahun 1990. Sudah banyak karya-karya arsitek rumah milik keluarga atau warga yang ia bangun.
Baca juga: Ribuan Umat Muslim Manggarai Timur Sholat Idul Adha di Lapangan Fernandez Borong
Siprianus hanya mengandalkan ilmu otodidak untuk membangun rumah. Siprianus sendiri tidak tamat pendidikan sekolah dasar dan hanya memiliki ijazah kejar paket A.
Meski demikian, Siprianus tidak kikir ilmu, ia membagikan ilmu otodidaknya tentang cara membangun rumah kepada orang-orang lain.
"Saya berbagi dengan ilmu otodidak saya kepada orang lain, bahakan mereka sekarang ada yang sudah jadi tukang dan bahkan sudah menjadi kepala tukang,"ujarnya.
Ketua TP PKK yang juga sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas, saat bertemu Siprianus, juga memberikan motivasi dan semangat kepada Siprianus untuk terus menjalankan usahanya.
Ny Theresia meminta kepada Siprianus untuk membagikan ilmunya kepada warga lainya, sehingga bersama-sama untuk mengembangkan usaha kerajinan tangan itu.
"Luar biasa bapa Siprianus, meskipun memiliki keterbatasan fisik, tapi bapak Siprianus memiliki talenta kerajinan tangan ini. Terus semangat kembangkan usaha ini, kalau bisa ajarkan juga cara kerja ini kepada anak-anak atau warga lainya,"ungkapnya.
Baca juga: Ribuan Umat Muslim Manggarai Timur Sholat Idul Adha di Lapangan Fernandez Borong
Ny Theresia juga berjanji, Dekranasda siap membantu mempromosikan hasil kerajinan tangan Siprianus. Rencananya hasil kerajinan tangan itu akan dipromosikan di tempat IKM di Golo Lada, Borong.
"Bapak Siprianus tolong tentukan dengan harga memang untuk masing-masing kerajinan tangan ini, sehingga kita bisa taru di gedung IKM di Borong,"pintanya.
Ny Theresia juga kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan Dekranasda akan membantu mengurus ijin usaha bagi pelaku UMKM khususnya bagi kaum difabel.
Selain itu, meningkatkan pelatihan dan juga bisa diusahakan terkait bahan dasar untuk usaha mereka.
"Kami juga mencoba untuk membangun komunikasi dengan beberapa lembaga untuk membantu mereka melalui dana CsR. Selain itu juga diharapkan agar dianggarkan memang di Dinas Koperindag itu sendiri," ungkapnya.
Ny Theresia juga berharap kepada siapa saja termasuk wartawan yang menemukan warga yang memiliki usaha bisa disampaikan kepada Dinas terkait atau kepada Dekranasda untuk selanjutnya bisa dibantu untuk mempromosikan usaha mereka tersebut. (*)