Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Jangan Berharap Jadi Calon Presiden, Elit PDIP Lebih Menginginkan Sosok Puan Maharani
Direktur Eksekutif IPO ( Indonesia Political Opinion ) Dedi Kurnia Syah meminta satu hal yang harus diperhatikan oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng.
"PDIP dalam konteks mempertahankan Ganjar mungkin iya. Tapi untuk konteks mengusung Ganjar belum tentu," ujarnya.
Di sisi lain, pernyataan tersebut juga dapat diartikan bahwa Hasto meminta semua kader PDIP solid dan merapatkan barisan.
Terkait dengan Ganjar, Hasto menegaskan bahwa ia tetap kader PDIP dan tidak ada partai politik yang bisa merebutnya.

"(Hasto) meminta supaya parpol lain untuk tidak melakukan manuver manuver atau menggoda dari kader PDIP," ucap dia.
Sementara itu, menurut Dedi, PDIP besar kemungkinan tetap mengusung Puan pada kontestasi Pilpres.
Alasannya, meski elektabilitas Puan cenderung rendah saat ini, tidak menutup kemungkinan meningkat pada tahun berikutnya.
Baca juga: Pemilih PKS Masih Fanatik pada Prabowo Subianto & Anies Baswedan Tapi Ada juga Dukung Ganjar Pranowo
"Catatan IPO, sendiri meskipun elektabilitas Puan Maharani masih di angka 2,4 persen dan itu saya kira cukup bagus untuk 2022," kata Dedi.
"Karena kalau intensitas promosinya berlangsung sepanjang setahun ke depan, bisa saja justru Puan akan masuk ke jajaran 5-4 besar tokoh nasional di kandidasi 2024," ucap dia.
Begini Hasil Survei Charta Politika
Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Selalu Menang jika Jadi Capres
Lembaga survei, Charta Politika telah merilis hasil survei pada Senin 13 Juni 2022 dengan judul “Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral Pasca Rakernas Projo”.
Dalam survei tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selalu menang ketika menjadi calon presiden (capres) dengan calon wakil presiden (cawapres) siapapun.
Survei tersebut menyimulasikan tiga pasangan capres-cawapres ketika pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan saat itu juga.
Hasilnya, Ganjar Pranowo selalu di posisi pertama dalam survei tersebut.
Contohnya ketika Ganjar Pranowo diduetkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.