Berita NTT
Selain Pinjam Anggaran, Pemprov NTT Siapkan Skema Baru Untuk Percepat Pembangunan
sejauh ini belum ada arahan dari kepala daerah terkait dengan kebijakan itu. Namun demikian, ia optimis rencana tersebut bisa dijalankan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemprov NTT tengah menyiapkan skema baru untuk percepatan pembangunan.
Selain melakukan pinjaman daerah ke PT SMI, Pemprov berencana menggandeng pihak ketiga melalui BUMN.
Sementara Kepala Badan Keuangan NTT, Zakarias Moruk, menjelaskan, kalau menginginkan adanya percepatan pembangunan, Pemprov akan berkoordinasi dengan BUMN agar dilakukan pembangunan.
Baca juga: BPK RI: Kemampuan Keuangan Daerah di NTT 2021 Kategori Rendah
Setelah pembangunan, Pemerintah daerah akan membayar dengan mencicil ataupun APBD.
"Di beberapa provinsi sudah lakukan itu. Misalnya kita ingin bangun bendungan yang besar, maka misalnya dengan PT Waskita Karya Utama. Dia akan menyelesaikan dulu pekerjaan ke kita baru kita baru dicicil," sebutnya Selasa 25 Juli 2022.
Dia mengaku, sejauh ini belum ada arahan dari kepala daerah terkait dengan kebijakan itu. Namun demikian, ia optimis rencana tersebut bisa dijalankan.
Zakarias menambahkan, sejauh ini pinjaman dari PT SMI tersisa 30 persen dari total 1,3 Trilun nilai pinjaman.
Pemprov sudah mencarikan anggaran sebesar 700 miliar dan penyerapannya sudah mencapai 84 persen.
Pemprov juga sedang melakukan perbaikan adendum untuk segera mengajukan pencairan sisa, namun dengan catatan penyerapan pada anggaran sebelumnya harus 90 persen.
Pihaknya menargetkan, awal bulan depan target tersebut terpenuhi.
Baca juga: Bank NTT Teken PKS dengan Badan Keuangan Daerah Ngada
Anggaran yang dicairkan ini, akan digunakan untuk membayar sisa pengerjaan proyek dari tahun 2021. Dalam rencana, pinjaman dari PT SMI itu diperuntukkan pembangunan 77 ruas jalan, 17 embung dan 22 SPAM.
Dalam laporan, dari total pengerjaan sejumlah proyek itu sudah 40 persen proyek yang telah selesai dikerjakan atau sudah 100 persen.
Sisanya, saat ini sedang dilakukan pengerjaan. Targetnya hingga akhir tahun semua proyek bisa rampung. (*)