KKB Papua

Panglima Tertinggi KKB Papua : Kami Tidak Berhenti Perang Sampai Papua Merdeka

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu menginginkan perundingan dengan melibatkan unsur Pemerintah Indonesia dan rakyat Papua Barat.

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
THETPN-PBNEWS
PANGLIMA OPM - Panglima Tertinggi TPNPN-OPM Sorong Merauke Jenderal Damianus Yogi dan prajuritnya. Damianus Yogi turun tangan mengatasi gejolak internal TPNPB-OPM. Dia menolak dialog damai melibatkan LIPI dan Komnas HAM. 

POS-KUPANG.COM - Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ), Damianus Magai Yogi secara tegas menolak dialog dengan pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) dan Komnas HAM.

Organisasi separatis Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu menginginkan perundingan dengan melibatkan unsur Pemerintah Indonesia dan rakyat Papua Barat.

Selain itu, KKB Papua menginginkan agar perundingan diawasi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB, Melanesia Sport Group (MSG), Pasifik Island Forum (PIF) dan Afrika Carabia Pasifik (ACP).

"Kami sudah tegaskan berulangkali bahwa tetap menolak dialog Jakarta-Papua versi Indonesia dari LIPI maupun Komisi Nasional HAM. Kedua lembaga itu menawarkan dialog dengan kelompok bersenjata Papua Barat selama ini," kata Damianus Magai Yogi, dilansir dari thetpn-pbnews.com.

Menurut Damianus Magai Yogi, PNPB-OPM bersama Tentara Revolusi West Papua (TRWP) dan West Papua Army menginginkan perundingan damai, bukan dialog.

"Tapi perlu diawasi UN Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara-negara anggota PBB yaitu Melanesia Sport Group (MSG), Pasifik Island Froum (PIF) dan Afrika Carabia Pasifik (ACP)," katanya.

Baca juga: Eks Prajurit TNI Gabung KKB Papua Jadi Otak Pembantaian 11 Warga di Nduga

Damianus Magai Yogi mengatakan, yang terjadi di Papua merupakan masalah politik sehingga harus diselesaikan secara politik.

"Tidak bisa masalah politik diselesaikan dengan pembangunan atau kesejahteraan diselesaikan dengan undang-undang, tidak bisa," tegasnya.

Dia menegaskan perundingan Pemerintah Indonesia dan rakyat Papua Barat adalah jalan keluar menuju pengakuan Negara Republik West Papua.

Apabila Indonesia tidak menanggapi, lanjut Damianus Magai Yogi, pihaknya akan mengirim pasukan mengancam beberapa daerah. Pihaknya tidak berhenti perang sampai Papua Barat merdeka.

Damianus Magai Yogi juga menyinggung presistiwa pembantaian 10 warga di Kampung Nogolait Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022. 

"Peristiwa 10 orang tewas itu sebagai akibat dari ulah pemerintah yang tidak mengedepankan dialog terkait penyelesaian konflik di Bumi Cendrawasih," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah terjadi pembantaian warga di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga, Panglima Kodap III Ndugama Derakma TPNPB-OPM atau KKB Papua Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab.

Baca juga: KKB Papua Kembali Tebar Ancaman, Egianus Kogoya: Kami Tidak Kompromi, Tembak Mati Mata-mata

Menurut Egianus Kogoya, peristiwa itu dipicu aksi seorang warga asli Papua merekam video saat anak buahnya mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Dia mengatakan, KKB Papua mencurigainya perekam video sebagai mata-mata sehingga menembaknya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved