Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 25 Juli 2022, Kita Dipanggil untuk Mengabdi, Bukan Mengejar Kekuasaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Mengabdi, Bukan Mengejar Kekuasaan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Mengabdi, Bukan Mengejar Kekuasaan.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini bertepatan dengan Pesta Santo Yakobus Rasul, dengan mengacu pada 2Korintus 4:7-15; dan bacaan Injil Matius 20:20-28.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 25 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Pada Hari Pesta Santo Yakobus Rasul, kita diminta untuk meneliti batin supaya kita terus menata diri dengan bijaksana dalam semangat kerendahan hati seorang hamba.
Sebagaimana Paulus rasul yang dengan rendah hati mengakui diri sebagai yang lemah dan mudah jatuh seperti bejana tanah liat yang gampang hancur dalam kegiatan pelayanan kerasulannya, kita pun diingatkan yang sama.
Bahwa sebagai seorang murid kita tidak memiliki kekuatan apa pun dalam pelaksanaan tugas pelayanan. Karena Allah-lah yang memberikan kita kekuatan. Allah-lah pemilik kekuatan itu. Bukan kita yang memiliki kekuatan.
Oleh kekuatan yang diberikan Allah kepada kita itulah membuat kita sanggup melaksanakan tugas pelayanan itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 24 Juli 2022, Tuhan, Ajarilah Kami Berdoa
Hal penting yang mesti diperhatikan dalam hidup kita sebagai murid adalah memberi dan mengabdikan diri sepenuh-penuhnya untuk Tuhan sehingga membendung ambisi manusiawi kita yang cenderung mengejar kekuasaan untuk menguasai sesama.
Kecenderungan itu tampak nyata terlihat pada permintaan ibu Yohanes dan Yakobus, "Berilah perintah supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Permintaan ini spontan dilihat sebagai bentuk tanggung jawab ibu untuk menentukan masa depan anak-anaknya.
Tapi setelah direnungkan dengan tenang ternyata tergambar jelas ambisi manusiawi untuk mendapatkan kekuasaan yang kemudian akan menguasai orang lain yang adalah sesama kita.
Di sini kita diminta untuk dengan bijaksana dan dengan semangat kerendahan hati menata hidup kita. Bahwa kita dipanggil untuk memberi dan mengabdikan hidup sehabis-habisnya dalam pelayanan kasih kepada sesama. Bukan sebaliknya mengejar kekuasaan dengan menempuh cara yang sangat haram sekalipun supaya bisa menguasai sesama.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 25 Juli 2022

Bacaan Pertama: 2Korintus 4:7-15
Kami percaya, maka kami berbicara
Pembacaan dari Surat Kedua Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini.
Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.”
Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
* Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
* Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
* Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil: PS 952
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil: Matius 20:20-28
Kamu tidak tahu apa yang kamu minta
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?”
Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?”
Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS