Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Juli 2022, Biarkanlah Keduanya Tumbuh Bersama Sampai Waktu Menuai
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RD. Ambros Ladjar dengan judul Biarkanlah Keduanya Tumbuh Bersama Sampai Waktu Menuai Tiba.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RD. Ambros Ladjar dengan judul Biarkanlah Keduanya Tumbuh Bersama Sampai Waktu Menuai Tiba.
RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Yeremia 7:1-11, dan bacaan Injil Matius 13:24-30.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia teks lengkap bacaan Sabtu 23 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ketika tanaman masih kecil bertumbuh memang sangat sulit orang membedakan mana gandum dari ilalang.
Jika dibiarkan terus tumbuh bersama, maka sudah pasti dari segi produksi, hasil gandum akan kurang.
Mau tak mau ilalang itu segera dicabut, maka otomatis hasil gandum meningkat.
Cara pikir sederhana demikian berbeda dengan konsep Yesus. Olehnya kita biarkan proses seleksi alam yang menentukan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 22 Juli 2022, Mengubah Air Mata Kesedihan Menjadi Sukacita
Pada saatnya akan terbukti bahwa ilalang tak berguna dan hanya tanaman gandumlah yang menghasilkan buah.
Dalam hidup ini juga kebaikan dan kejahatan selalu hadir seiring bersama. Banyak kali kita bertindak gegabah jikalau merasa benar dan tak peduli dengan orang lain.
Boleh jadi kita emosi kalau melihat orang melakukan kejahatan. Padahal tak ada kaitan sedikit pun dengan diri kita secara langsung.
Berbeda dengan kesetiaan Tuhan Pencipta yang begitu sabar. Dia memberi kita kesempatan seluas- luasnya agar berperilaku baik, ibarat gandum yang bertumbuh di antara rerumputan.
Rumput itu tak dicabut tapi dibiarkan keduanya tumbuh bersama. Sebab jika mencabut rumput, maka bisa jadi gandum juga akan ikut tercabut karena keduanya sulit dibedakan.
Kita manusia seringkali jatuh ke dalam dosa. Tuhan melihat gelagat buruk itu tapi Dia tak langsung memberi kita musibah sebab Ia murah hati. Tuhan sabar terhadap siapa pun yang berdosa.
Dari sebab itu kita diberi waktu agar berkembang. Bila kita masih dipelihara Tuhan, maka pada saatnya juga perlu kita sadar dan bertobat.
Hanya dengan jalan itu, kelak kita bisa masuk dalam kemuliaan surgawi.