Unwira Kupang
Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kobarkan Semangar Belajar SD Desa Taloetan via Program Aman Calistung
Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Korbarkan Semangar Belajar ANak SD Desa Taloetan Via Program Aman Calistung
POS-KUPANG.COM - Mahasiswa KKNT-PPM Unwira atau Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik –Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) periode semester genap 2021/2022 Universitas Katolik Widya Mandira Kupang yang ditempatkan di Desa Taloetan, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang melakukan bimbingan belajar bersama anak Sekolah Dasar Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Bone atau SD GMIT Bone
Kegiatan belajar dilaksanakan diluar Kegiatan Belajar Mengajar KBM di sekolah bersama para Guru. Bimbingan belajar yang dilakukan sejalan dengan program wajib yang ditetapkan oleh kampAman Calistungus yaitu Amamancalistung’ (adikku mantap baca tulis dan berhitung) atau Aman Calistung
Program bimbingan belajar ‘amancalistung’ yang dibimbing oleh lima belas mahasiswa KKNT-PPM Unwira menargetkan beberapa kelas untuk dijadikan sasaran dalam kegiatan tersebut. Beberapa kelas yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini: diantaranya kelas satu, kelas dua, kelas tiga, dan kelas empat Aman Calistung
Selain itu, beberapa siswa-siswi dari kelas lima dan kelas enam yang masuk dalam kategori belum bisa membaca, menulis dan berhitung juga turut bergabung.
Program bimbingan belajar yang dilakukan bersama anak SD GMIT Bone dilaksanakan di PAUD Kasih Bunda, tak jauh dari SD GMIT Bone. Selain berdekatan dengan sekolah, lokasi bimbingan belajar tersebut juga berada di tengah-tengah perumahan warga sehingga memudahkan anak-anak menjangkau lokasi kegiatan.
Kepala sekolah SD GMIT Bone Akila Prisila T. Ora melalui diskusi bersama mahasiswa KKNT-PPM, Senin (18/7) mengatakan, selama ini pihak sekolah mengalami kendala dalam mengajar anak-anak sekolah dasar semenjak munculnya virus corona. Hal tersebut mengakibatkan terlambatnya penyerapan pembelajaran dan pengembangan tingkat pengetahuan siswa dan siswi.
“Kami mengalami kendala dalam mengajar anak-anak sejak munculnya wabah ini. Anak-anak harus sekolah dan belajar dari rumah. Ini terjadi mulai dari tahun 2019 kemarin. Teman-teman guru harus pergi menghantar tugas dan ujian kepada anak-anak dari rumah ke rumah. Tetapi itu tidak efektif sehingga butuh peran orang tua. Setelah memasuki kegiatan belajar di sekolah seperti biasa, kami menemukan beberapa anak yang belum bisa membaca, khususnya anak-anak kelas satu, dua, dan tiga. Selain itu ada beberapa dari kelas lima dan enam yang masih belum lancar membaca dan berhitung. Ini sudah dampak dari Covid ini untuk aktivitas sekolah,” katanya.
Baca juga: Program Aman Calistung Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Direspon Para Guru dan Kepala Sekolah SDN Nino TTU
Lebih lanjut Ibu Prisila mengatakan, “Dengan adanya kaka-kaka mahasiswa di sini, semoga bisa membantu kami untuk mengajar anak-anak yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Apalagi kami disini punya keterbatasan tenaga pengajar. Jadi kaka-kaka mahasiswa bisa membantu kami disini.”
Amancalistung (adikku mantap baca, tulis dan berhitung) adalah program kerja yang dijalankan oleh Mahasiswa KKNT-PPM Universitas katolik Widya mandira Kupang dengan tujuan membimbing dan mengajar para siswa dan siswi yang belum lancar membaca, menulis dan berhitung dengan kelompok sasaran (anak-anak TK dan SD).
Tujuannya agar anak-anak dapat menemukan suasana belajar yang lebih menyenangkan dalam kelompok serta mengasah kemampuan mereka untuk membaca, menulis, berhitung. Fransisko Yubilio Nailopo, Mahasiswa Kuliah kerja Nyata Tematik (KKNT) Desa Taloetan merasa terharu dan bangga melihat semangat anak-anak sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis dan berhitung di luar kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
“Saya bangga dan terharu sekali melihat semangat mereka dalam belajar. Bahkan tidak sedikit dari jumlah mereka, datang lebih awal di PAUD dari jam yang ditentukan. Kami janji dengan mereka untuk mulai belajar jam 4. Tetapi karena mereka begitu semangat sehingga jam 2 mereka sudah datang. Bahkan ada yang sudah datang dari jam 1 siang. Walaupun banyak yang belum bisa baca, tulis dan hitung tetapi mereka sangat berani bertanya dan menjawab. Kami juga sebagai guru mereka menjadi tambah semangat untuk mengajar” tandas Fransisko.
Peserta KKNT Desa Taloetan berjumlah 15 orang yang terlibat aktif dalam menjalankan program aman calistung berharap agar program ini berjalan lancar dan membawa perubahan bagi anak-anak dalam hal membaca, menulis dan berhitung. “Kami sangat mengharapkan, program ini bukan hanya sekedar berjalan, tetapi membawa hasil yang baik untuk anak-anak yang sedang belajar. Semoga dengan adanya belajar tambahan diluar kelas ini mereka semakin pintar dan lancar dalam membaca, menulis dan berhitung,” ungkap para peserta KKN-PPM Unwira di Desa Taloetan. (*)
