Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 22 Juli 2022, Mengubah Air Mata Kesedihan Menjadi Sukacita

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengubah Air Mata Kesedihan Menjadi Sukacita.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 22 Juli 2022 dengan judul Mengubah Air Mata Kesedihan Menjadi Sukacita. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengubah Air Mata Kesedihan Menjadi Sukacita.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini bertepatan denga Pesta Maria Magdalena dengan merujuk  Kidung Agung 3:1-4a, bacaan Injil Yohanes 20: 1 11-18.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia teks lengkap bacaan Jumat 22 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada hari ini Gereja merayakan Pesta Santa Maria Magdalena. Dia adalah seorang wanita dari desa Magdala dekat danau Galilea.

Dia pernah disembuhkan Tuhan Yesus dari kuasa roh-roh jahat, dikuasasi oleh tujuh iblis (Lukas 8: 2).

Dia memiliki pengalaman dikuasai tujuh dosa pokok, tujuh kekejian, tujuh pengkhianatan terhadap jalan Tuhan sehingga sepenuhnya dikuasai kegelapan dosa dan dijauhi masyarakat.

Dia bukanlah wanita yang baik. Namun pertemuan dengan Yesus telah mengubah dirinya dari wanita yang penuh dosa menjadi wanita yang penuh rahmat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 19 Juli 2022, Siapakah Ibu dan Saudara-saudaraku?

Setelah bertobat Magdalena kemudian menjadi pengikut Yesus yang setia.

Kesetiaan Maria Magdalena kepada Yesus itulah yang menjadi kunci kehidupannya.

Dia seorang wanita yang berani berdiri di kaki salib dan menyaksikan penyaliban Tuhan Yesus di bukit Golgota (Yohanes 19: 25).

Dia mengalami dan turut merasakan penderitaan dan Wafat Yesus.

Maria Magdalena menjadi saksi kebangkitan Yesus (Lukas 24: 10).

Maria Magdalena termasuk orang pertama yang mengetahui bahwa Yesus telah bangkit dari kubur dan menjadi pewarta pertama kebangkitan Yesus.

Sapaan dan sebutan namanya mengungkapkan sebuah relasi yang sangat dekat antara Maria dan Yesus.

Maria sebaliknya menyebut Yesus “Rabuni artinya Guru”.

Maria diutus Yesus, Gurunya sebagai murid pertama yang mewartakan Yesus yang telah
bangkit kepada para rasul.

Kesaksiannya singkat, “Aku telah melihat Tuhan”.

Yesus meminta Maria Magdalena untuk menyampaikan pesan supaya para murid pergi ke Galilea karena di sana mereka akan melihat Dia.

Masih dalam keadaan bingung, linglung dan tampaknya kehilangan setelah melaporkan kubur kosong itu kepada Petrus dan murid yang lain, Maria berdiri dekat kubur sambil menangis.

Orang yang dikasihinya telah pergi.

Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, ”Ibu, mengapa engkau menangis.

Jawab Maria kepada mereka, ”Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Ketika melihat deraian air mata Maria, Yesus menampakkan diri dan berkata kepadanya, ”Pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan BapaMu, kepada AllahKu dan Allahmu”.

Pada hari Minggu Paskah, Tuhan Yesus mengubah air mata Maria Magdalena. Dari air mata kesedihan menjadi air mata sukacita.

Maria Magdalena mengalami tranformasi dari kesedihan menjadi kegembiraan rohani setelah melihat Tuhan yang bangkit.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022, Prioritas dan Hospitalitas Yang Berhikmat

Tangisan Maria ini adalah 'tangisan doa' kepada Allah.

Doa yang berisi harapan agar mayat Yesus ditemukan. Dan benar, Maria bertemu dengan Yesus yang telah bangkit.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Maria Magdalena adalah contoh dan teladan tentang kesetiaan dan ketaatan kepada Sang Guru, yang adalah Tuhannya dan Tuhan kita Yesus Kristus.

Dia tetap setia mengikuti Yesus meski dalam penderitaan. Meski Yesus disiksa dan ditinggalkan murid murid-Nya, Maria terus setia mengikuti dan melayani Yesus.

Sebagai keluarga Kristiani, mari kita memelihara ketaatan seperti Maria Magdalena.

Dia menangis dan sedih, karena dia sangat dekat dengan Yesus. Dia sangat mengasihi, menghormati dan mengagumi Tuhan.

Jadikanlah keluarga kita terus mengasihi, menghormati dan mengagumi Kristus dengan sikap hidup yang selalu memuliakan Dia.

Apa pun pergumulan kita, jika kita terus mengasihi Kristus, setia dan taat kepada-Nya, maka Kristus yang bangkit jaya, akan menyelamatkan, menolong dan membebaskan kita dari segala beban pergumulan, mengubah air mata kesedihan menjadi sukacita dan kegembiraan.

Kontemplasi

Baca ulang kisah Maria Magdalena. Renungkanlah pertanyaan berikut: Apa yang bergolak dalam dirimu ketika membaca dan membaca ulang kisah tentang Maria Magdalena dan kisah perempuan lain yang mirip dengannya?

Apakah Anda melihat adanya satu pertalian antara situasinya dan situasi Anda saat ini?

Apakah yang Anda rasakan dan sadari?

Doa

Allah Bapa Mahamulia, PuteraMu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paskah kepada Maria Magdalena. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelakmelihatNya meraja dalam kemuliaanMu.

Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022, Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama

Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 22 Juli 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 22 Juli 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 22 Juli 2022. (Tokopedia)

Bacaan I: Kidung Agung 3:1-4a

Kucari dia, tapi tidak kutemukan.

Pembacaan dari Kidung Agung:

”Di tempat tidurku pada malam hari, Kurindukan kekasihku.

Kurindukan dia, tapi dia tidak ada.

Aku akan bangun dan mengelilingi kota; Di jalan-jalan dan lapangan-lapangan, Akan kucari kekasihku.

Kucari dia, tapi tidak kutemukan.

Penjaga yang berkeliling kota menemukan aku, dan aku bertanya, "Apakah kalian melihat kekasihku?"

Baru saja kutinggalkan mereka, Aku bertemu kekasihku.

Aku memegangnya erat-erat, tidak kulepaskan.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 119:2.10.20.30.40

Refr: Jiwaku haus akan Dikau ya Allahku

* Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya,
yang mencari Dia dengan segenap hati,

* Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah perintah-Mu.

* Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

* Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

* Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refr: Katakanlah Maria, engkau melihat apa. Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

Bacaan Injil Yohanes 20:1.11-18

Aku telah melihat Tuhan

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis?"

Jawab Maria kepada mereka, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"

Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya, "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Kata Yesus kepadanya, "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Kata Yesus kepadanya, "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved