Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022, Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022 dengan judul Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama. 

Tuhan juga tidak menyalahkan Marta karena kesibukannya. Kata Yesus, Marta khawatir dan menyusahkan dirinya hingga dia kehilangan yang terbaik yaitu waktu berkualitas bersama Tuhan.

Marta kehilangan komunikasi dan keintiman relasi dengan Tuhan ketika dia menyusahkan dirinya dengan segala usaha yang dia pikir akan menyenangkan hati Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Juli 2022, St. Bonaventura Uskup dan Pujangga Gereja

Dari kisah Marta, kita mengerti bahwa Tuhan tidak ingin kita kehilangan yang terbaik dalam upaya kita untuk memberi-Nya yang terbaik.

Dalam tafsir yang lain, kisah ini diproduksi menjadi acuan teologi feminis yang menyebut bahwa Yesus bukanlah orang yang berpihak pada laki-laki saja. Yesus sangat menghargai perempuan, bahkan menjadikan mereka sebagai murid.

Yesus dianggap sebagai pelanggar kebiasaan patriarkal. Hal ini sering diproduksi menjadi argumen orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat untuk menjatuhkan Yesus karena mereka anggap Tuhan sesat dari budaya patriarkal Yahudi. 

Dalam gerakan feminisme modern, banyak orang salah berpikir seolah itu hanya sekadar kumpulan perempuan yang menolak menjadi ibu rumah tangga (domestifikasi).

Feminisme adalah sebuah gerakan rasional menggugat penindasan terhadap perempuan. Sebuah kritik konstruktif kepada segenap komponen agar berusaha membangun relasi antarmanusia yang lebih adil.

Kiblat mulia ini sejalan dengan ajaran Yesus. Hanya berbasis ruang keadilan, setiap orang akan menjalankan dan menghayati perannya dengan bebas dan sukarela. Setiap perempuan bebas memilih peran apa yang hendak ia mainkan di ruang domestik maupun ruang publik.

Kita belajar dari Maria yang telah menjadi manusia bebas karena berani melawan arus budaya patriarkal yang sangat menguasai alur pikiran Marta dengan membuat pilihannya sendiri.

Tuhan menilai itu sebuah pilihan tepat. Tapi tentu sulit dan penuh risiko bagi masyarakat yang telanjur terpenjara dominasi kaum lelaki.

Kita juga belajar dari Marta yang setia melayani Tuhan dengan “jalan” lain. Kesalahan fatal Marta adalah bahwa ia merasa tindakannya paling benar dan menilai sikap Maria salah.

Bahkan Marta juga berani menyalahkan Tuhan karena seolah membiarkan Maria berbuat seperti itu. Sikap dan tindakan Marta ini identik dengan sikap kaum Farisi dan ahli Taurat yang selalu menganggap diri paling benar dan suka menyalahkan orang lain, termasusk Yesus.

Penyatuan dua pilihan itu akan menghadirkan “kebijaksanaan” hidup. Santa Theresia dari Avilla mengingatkan kita, “Manusia secara esensial membutuhkan dua sisi yang saling melengkapi dan menyempurnakan yakni sisi fisik-manusiawi dan sisi rohaniah-spiritual.”

Kita setia mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya dalam keseharian. Tidak berusaha membenarkan diri dan menyalahkan orang lain. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022. (Tokopedia)
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved