Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022, Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 17 Juli 2022 dengan judul Mendengarkan Tuhan, Melayani Sesama. 

Hubungan Yesus dengan perempuan menunjukkan sikap-Nya yang merangkul semua orang tanpa peduli dengan sekat-sekat primordial bernama ras, keturunan, status dan sebagainya (Kristanto: 2010).

Meski berani memprotes Yesus, namun Marta sesungguhnya adalah seorang yang beriman. Saat Tuhan membangkitkan Lazarus, saudaranya, Marta membuktikan dirinya sebagai orang beriman. Ia mengabarkan kepada Yesus bahwa saudaranya sakit.

Tentu ada harapan besar agar Yesus datang menyembuhkannya. Iman Marta ini setara dengan pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias.

Jika Marta beriman kepada Tuhan, mengapa ia memprotes posisi Maria yang duduk mendengarkan ajaran Tuhan?

Budaya patriarkal Yahudi telah memenjara kebebasan berpikir Marta. Ia hidup dalam represi budaya Yahudi yang sangat tegas membagi ruang peran seorang perempuan dalam hidup.

Tugas perempuan di dapur. Duduk mendengarkan pengajaran itu domain kaum laki-laki. Apalagi banyak tamu yang mesti dilayani dengan baik dari sisi tangugng jawab seorang perempuan “bijaksana” dalam bayangt-bayang budaya patriarkal Yahudi.

Marta sangat sibuk di dapur mempersiapkan makan dan minum untuk Yesus dan murid-murid-Nya. Marta tidak salah karena mau menunjukkan penerimaan yang pantas bagi tamu yang datang.

Marta tampil sebagai tuan rumah yang baik dalam menyambut tamu. Apalagi  hubungan keluarga antara Marta dan Maria dengan Yesus sangat dekat.

Marta menempuh jalan bijak untuk melayani Yesus dan murid-murid-Nya. Kata melayani dalam bahasa Yunani  adalah periespato yang artinya "dijauhkan" atau "dipisahkan."

Marta merasa dipisahkan dengan Maria dan Yesus. Marta ada di dapur, sektor domestik, sementara Yesus dan Maria berada di ruang publik.

Pemisahan ini menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan dalam diri Marta yang memunculkan suara protes. Lalu bagaimana tanggapan Yesus?

Dengan nada prihatin Yesus berkata, "Marta, Marta. Engkau demikian khawatir dan sibuk memikirkan ini dan itu, padahal yang penting hanya satu. Dan Maria sudah memilih yang baik, yang tidak akan diambil dari dia" (Bdk Luk 10: 41-42).

Apakah Yesus memandang rendah pekerjaan domestik? Perkataan Yesus ini membenarkan tindakan “duduk mendengarkan” dari Maria, tetapi tidak menyalahkan tindakan Marta.

Maria memilih untuk bersimpuh di dekat Sang Guru dan mendengarkan Sabda-Nya. Pengajaran yang disampaikan Yesus adalah Sabda yang membebaskan.

Orang yang percaya kepada-Nya akan menjadi manusia merdeka. Tidak hanya terbebas dari ikatan dosa, tetapi juga memiliki kesadaran penuh dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidup.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved