Berita Sumba Timur Hari Ini
Semuel Yonathan: “Saya tak Pernah Bermimpi jadi Kontraktor”
Masyarakat Kota Waingapu,Kabupaten Sumba Timur, masyarakat Pulau Sumba, menyebut Semuel Yonathan (Yo Hong Sem) atau Baba Sema tidak asing
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
Setelah sukses menyelesaikan pekerjaan pertama, Semuel Yonathan terus diberi kepercayaan. Semuel diberi kepercayaan untuk mengerjakan Kantor Camat Melolo, Jembatan Payeti, Weri, Irigasi Mangili, RSU Umbu Rara Meha Waingapu, Pasar Inpres Matawai, bengkel PU, dan pekerjaan lainnya.
Saat mulai merintis pekerjaan sebagai kontraktor tahun 1975, Semuel Yonathan merupakan orang keempat di Sumba yang menekuni pekerjaan sebagai kontraktor. Sejak saat itu, pekerjaan sebagai kontraktor itu terus digeluti Semuel Yonathan yang sampai saat ini diteruskan oleh anaknya.
Menurut anaknya Grace, ada pengalaman berkesan ketika Semuel Yonathan menekuni pekerjaan sebagai kontraktor. Suatu saat Bupati Sumba Timur, dr. Lapoe Mokoe (alm) datang sidak proyek yang dikerjakannya. Saat itu, Lapoe Mokoe bertanya kepadanya. "Hai Lotus, ini campuran semen berapa?"
Apa jawaban Semuel Yonathan? “Pak jangan tanya saya, lebih tepat tanya pada orang yang campur semen itu." Lalu tukang yang mencampur semen itu berkata, "Pak kita warga di area sini, kalau kita campur tidak benar kita yang rugi," jawab tukang yang mencampur semen itu.
Pada tahun 2000 di usianya yang ke-72 tahun, Semuel Yonathan harus meninggalkan Sumba dan tinggal di Surabaya karena sakit lambung dan lever yang dideritanya, serta urat syaraf terjepit. Sempat menjalani operasi lulut, dan berkat kemurahan Tuhan Semuel bisa disembuhkan.
Setelah sembuh dari sakit, Semuel Yonathan membawa tulang ayahnya ke RRC untuk dipersatukan dengan mamanya yang sudah 77 tahun berpisah. Air matanya menetes saat melihat nisan mamanya.
Selain itu, Semuel Yonathan juga memindahkan tulang kedua mertuanya dari kembang kuning bersatu dengan istrinya di tempat yang lebih nyaman di Puncak Nirwana.
Setelah istrinya Lo Siu Ing meninggal pada 19 Juli 2003, Semuel Yonathan selalu berharap jika kelak meninggal dunia, apakah Tuhan masih memberi kesempatan berjumpa istrinya itu. “Papa senang kalau diajak plesir, dan kisah masa muda diceritakan kembali,” kata Grace.
Menurut Grace, hari Selasa, 15 Juli 2022 pukul 12.30 WIB, ayahnya Semuel Yonathan merasa lapar. Ia meminta makan pada susternya. “Kemungkinan tersedak, papa lemas. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya. Sesampai di rumah sakit, dokter jaga berkata, sudah tak ada nadi. Waktu itu sekitar pukul 13.20 WIB,” kisah Grace. (kas)