Berita Sumba Barat

Kawasan Hutan Purnombu Rusak Parah, Bupati Yohanis Bersama Anggota Komisi IV DPR RI Tanam Pohon

Kawasan Hutan Purnombu Rusak Parah, Bupati Yohanis Bersama Anggota Komisi IV DPR RI Tanam Pohon Lindung

Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
KOMISI IV - Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H bersama anggota Komisi IV DPR RI meninjau kerusakan kawasan hutan lindung Purnombu dan melakukan penanaman anakan di kawasan hutan lindung Purnombu di Puulame, Desa Karekanduku Selatan, Kecamatan Tanah Righu, Sumba Barat, Rabu 13 Juli 2022. 

Kawasan Hutan Purnombu Rusak Parah, Bupati Yohanis Bersama Anggota Komisi IV DPR RI Tanam Pohon Lindung

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK- Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H bersama anggota Komisi IV DPR RI melakukan penanaman anakan pohon di kawasan hutan lindung Purnombu di seperti kedimbil, sengon dan lainnya disalah satu titik kerusakan hutan lindung Purnombu, tepatnya  di Puulame, Desa Kareka Nduku Selatan, Kecamatan Tanah Righu Sumba Barat, Rabu 13 Juli 2022.

Lokasi hutan lindung Purnombu merupakan salah satu titik sasaran kunjungan anggota Komisi IV DPR RI  yang melakukan reses ke Kabupaten Sumba Barat, NTT, Rabu 13 Juli 2022 untuk melihat secara dekat seperti apa  kondisi kerusakannya akibat perambaam liar oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab.

Menurut Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H dalam laporan singkatnya dihadapan anggota komisi IV DPR RI bahwa kawasan hutan lindung Purnombu  membentang luas mulai Kecamatan Tanah Righu hingga Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat dan sampai  Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya kini mengalami kerusakan sangat parah.

Hal itu akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab seiring beralihnya tanggungjawab pengamanan dari pemerintah Kabupaten Sumba Barat ke pemerintah Propinsi NTT.

Rentangkendali yang terasa cukup jauh itu menjadi ruang bagi oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab membabat habis kawasan hutan Purnombu  semaunya hingga gundul. Kini kawasan hutan seluas 1542 hektar itu terancam punah. Sebagian besar telah gundul.

Baca juga: Bupati Sumba Barat Lakukan Penandatanganan MOU Dengan Kejaksaan Negeri Sumba Barat

Kondisi tersebut mengancam kelestarian dan mengarah kepada kepunahan 70 jenis tumbuhan yang merupakan habitat asli dan 9 jenis burung langka yang ada.

Kerusakan kawasan hutan lindung di wilayah Sumba Barat terjadi karena illegal loging, pembabatan hutan yang tidak bertanggungjawab, sistem ladang  berpindah-pindah dan adanya keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek, yang menimbulkan keinginan  mengeksploitasi hasil hutan secara berlebihan, sehingga merusak sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Sebagaimana ketahui bersama hutan lindung merupakan tempat tinggal berbagai burung endemik dimana selama beberapa beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan kualitas hutan di Pulau Sumba mengakibatkan penurunan keragaman ekosistem hingga penurunan populasi burung endemik.

Menanggapi hal itu, Ketua tim reses anggota DPR RI, Edwar Tanur yang didampingi anggota komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat dan empat anggota komisi IV DPR RI lainnya dalam sambutannya mengatakan kedatangan anggota komisi IV DPR RI ke Sumba Barat adalah untuk melihat langsung keadaan daerah ini dan  menyerap aspirasi masyarakat. Salah satunya mendatangi kawasan hutan lindung ini.

Anggota Komisi IV DPR RI mengajak seluruh masyarakat Sumba  Barat bersama-sama menjaga dan melestarikan kawasan hutan purnombu. Tidak boleh membabat hutan ini karena merupakan paruh hidup manusia. Hutan merupakan, tempat produksi udara segar bagi hidup manusia. Karena itu, mari tanam pohon, jaga dan lestarikan.

Dalam kesempatan itu, ia  bersama-sama anggota Komisi IV DPR RI akan  memperjuangkan upaya perlindungan hutan dan burung-burung yang dilindungi, agar tidak terjadi illegal loging dan penjualan burung langka secara bebas.

Menurutnya, jika burung-burung semakin banyak dilindungi maka akan menjadi pemangsa belalang yang masih terjadi di Pulau Sumba.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved