Politani Kupang
Politani Kupang Terus Matangkan Persiapan Dalam Mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Politeknik Pertanian Negeri Kupang terus berbenah diri dalam mendukung dan mengimplementasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM
Politeknik Pertanian Negeri Kupang Terus Matangkan Persiapan Dalam Mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi di Provinsi NTT, Politeknik Pertanian Negeri Kupang terus berbenah diri dalam mendukung dan mengimplementasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.
Salah satu cara yang ditempuh adalah bersinergi dan belajar terkait persiapan dan strategi dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang telah menerapkan program MBKM.
Kegiatan ini dikemas dalam sebuah Webinar Agrotalk bertajuk "Strategi Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Vokasi", yang dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom pada Rabu 13 Juli 2022.
Webinar kali ini menghadirkan narasumber Ratih I. Hapsari, S.T., M.T., Ph.D. yang merupakan pembantu Direktur IV Polinema, dan diikuti oleh seluruh staf dosen dan akamemik Politani Kupang.
Wakil Direktur 1 Politani Kupang Dr. Jacqueline A. Bunga, SP., M.Si yang diamanatkan oleh Direktur Politani Kupang Ir. Thomas Lapenangga, MS, untuk membuka kegiatan tersebut mengatakan, webinar ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan persiapan sebelum menerapkan MBKM.
"Politani ingin tahu bagaimana persiapan dan strategi yang harus dilakukan sebelum menerapkan MBKM sehingga kami dapat menerapkan di Politani Kupang, " ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, melalui webinar tersebut Politani ingin mendapatkan informasi dari Polinema dalam menjalankan MBKM terutama yang berkaitan dengan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja atau Diduka.
Kemudian bagaimana Polinema menyiapkan mahasiswa agar bisa berperan aktif dalam menjalankan program MBKM.
Oleh sebab itu diharapkan dengan webinar ini dapat bermanfaat bagi Politani Kupang terkhusus
staf dosen dan akademik agar bisa meningkatkan lulusan yang berdaya saing di dunia kerja.
Sementara, Ratih Hapsari menyampaikan sebelum menerapkan program MBKM ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan sosial, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di industri 4.0 dan 5.0.
Perlu juga menyusun atau memformulasikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri
dan tuntutan perkembangan teknologi yang terdiri atas struktur kurikulum capaian pembelajaran yang diformulasikan dalam bentuk sikap, keterampilan umum dan khusus yang sistemnya mempu menjamin mutu pendidikan tinggi.
Oleh sebab itu mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan hard skill, tetapi juga soft skill harus diperhatikan dalam era persaingan agar memiliki daya saing yang cukup sebagai penguat kompetensi hard skillnya.
"Untuk soft skill mahasiswa diupayakan didorong
melalui satuan kredit kegiatan kemahasiswaan, sebab pemerintah telah berpesan agar membiasakan mahasiswa untuk menjadi literide
terhadap teknologi informasi, big data serta ekonomi dan sosial, " ujarnya.