Pelantikan Sekda NTT
News Analysis Yohanes Jimmy Nami, Pengamat Politik Undana: Mengapa Sekda Harus Orang Sumba
Sekda diangkat dari orang - orang internal yang sekarang ada berkiprah di Pemda langsung mungkin dinamikanya tidak terlalu nampak.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Yang pertama saya ucapkan proficiat kepada pak Domu Warandoy yang hari ini dilantik menjadi Sekda NTT ini capaian luar biasa bagi seorang ASN karena beliau akan menduduki jabatan sebagai pucuk pimpinan bagi ASN di Pemda provinsi NTT
Yang kedua, memang ini kemudian menjawab segala macam keresahan ataupun isu - isu yang selama ini beredar terkait siapa saja yang kemudian dianggap layak menduduki posisi sebagai Sekretaris Daerah Provinsi NTT.
Dengan dilantiknya pak Domu hari ini memberikan titik cerah bagi saya karena yang pertama, fungsi Sekda ini kan sangat strategis, kalau secara teorinya kan sekda ini, birokrasi itu menjadi jembatan bagi kepentingan masyarakat dan kepentingan elit.
Baca juga: Usai Melantik Sekda NTT, Gubernur Viktor Laiskodat Pesan Khusus ke Sekda Domu Warandoy
Oleh karena itu birokrasi harus benar - benar bisa menanggapi akselerasi ini dengan pucuk pimpinan yang bisa mengendalikan itu dalam hal ini Sekda.
Ketika kita berbicara tentang Provinsi NTT kita banyak persoalan yang kemudian butuh banyak jalan keluar, butuh banyak alternatif solusi yang mengerucut pada pucuk pimpinan tadi, pada Sekretaris Daerah tadi.
Kalau misalnya teori tadi kita sepakati sebagai salah satu jalan keluar bagi berbagai macam problematika yang terjadi di NTT dalam hal ini fungsi birokrasi tadi dalam menjembatani agenda - agenda publik, kita sangat berharap dengan dilantiknya pak Domu hari ini memberikan alternatif itu sehingga kita belum bisa menakar bagaimana kedepannya.
Paling tidak ini bisa menjadi starting point dengan dipilihnya Sekda hari ini. Dilantiknya Sekda hari ini bisa menjadi starting point bagi bagaimana birokrasi bisa bersinergi dengan agenda - agenda Gubernur dan Wakil Gubernur kedepan.
Lalu yang kedua, mengapa Sekda harus orang Sumba? Bagi saya sebenarnya ketika bicara tentang posisi Sekda murni sebagai jenjang karir, ini persoalannya bukan dari mana, persoalannya adalah sejauh mana orang ini akan bisa berkontribusi bagi pekerjaan yang diembannya.
Baca juga: Usai Melantik Sekda NTT, Gubernur Viktor Laiskodat Pesan Khusus ke Sekda Domu Warandoy

Persoalan yang kita hadapi di NTT ini cukup complicated.
Banyak persoalan yang memang membutuhkan orang yang mampu bersinergi di dalamnya. Jadi bukan hanya Gubernur dan Wakil Gubernur yang bukan kaleng - kaleng, Sekdanya juga tidak boleh kaleng - kaleng.
Karena ini persoalan bagi enam juta rakyat NTT yang setiap hari akan bersentuhan langsung dengan pelayanan - pelayanan publik yang berhubungan dengan kebutuhan - kebutuhan mendasar.
Ini kemudian kita harapkan ada aksentuasi tersendiri dari dilantiknya pak Domu hari ini jadi bukan hanya sekedar euforia, ini mungkin Sekda pertama dari Pulau Sumba.
Nanti bisa dikoreksi kembali catatan tersebut, mungkin ini Sekda pertama dari Pulau Sumba dan mudah - mudahan tidak hanya sekedar menjadi euforia.
Baca juga: Sekda NTT Domu Warandoy Dimata Pengamat Hukum Tata Negara Undana
Kita butuh loncatan yang diharapkan bisa menggairahkan kembali kinerja - kinerja birokrasi yang selama ini sudah mulai kendor, sudah mulai lesu dengan berbagai macam persoalan yang kita hadapi mulai dari covid misalnya, bencana alam dan belum lagi persoalan - persoalan lain yang berhubungan dengan persoalan publik yang lain.
Pak Domu ini kan mantan Sekda di Kabupaten Sumba Timur, artinya garis besar dari frame pekerjaannya dia sudah paham, sekarang kan hanya cakupannya saja tadi cakupannya kabupaten sekarang masuk pada cakupan provinsi.