Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 11 Juli 2022, Harga Secangkir Air
Renungan Harian Katolik Senin 11 Juli 2022 diangkat dari bacaan hari ini yaitu Yesaya 1:16-17 dan juga Matius 10:34.11:1.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Dr. Maxi Un Bria dengan judul Harga Secangkir Air.
RD. Dr. Maxi Un Bria menyusun Renungan Harian Katolik ini merujuk pada bacaan-bacaan menurut Kalender Liturgi Gereja Katolik, Senin 11 Juli 2022 Yesaya 1:11-17 dan Matius 10 :34-11:1.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik disediakan pula teks bacaan hari Senin 11 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Setiap orang yang haus akan alami kesegaran bila meneguk secangkir air putih yang sejuk .
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 10 Juli 2022, Keselamatan Allah Berdimensi Universal
Air tentu bisa diperoleh dengan membeli, tetapi berbahagia orang yang dapat memberi secangkir air bagi mereka yang haus dalam perjalanan.
Kegembiraan yang diterima oleh orang yang haus karena mendapatkan perhatian dari orang yang baik hati untuk berbagi jauh lebih tinggi dari kepuasan orang yang meminum air karena membeli.
Yesus sedang berbicara tentang totalitas para murid yang memberikan dirinya untuk melayani Tuhan dan sesama.
Totalitas itu terlihat dalam komitmen dan upaya untuk hidup dengan berbuat baik kepada banyak orang tanpa membeda-bedakan.
Nabi Yesaya mengajak orang Israel untuk berhenti berbuat jahat dan dosa di hadapan Allah. Pilihan untuk melakukan kebajikan dan tindakan berbelas kasih berkenan kepada Allah.
Mengusahakan keadilan, mengingatkan orang yang kejam dan berdosa, membela hak anak yatim serta memperjuangkan perkara janda-janda menjadi pilihanyang dianjurkan sebagai jalan untuk mendapatkan berkat dan damai sejahtera dari Allah ( Yes 1 :16-17 ).
Yesus mengingatkan para murid bahwa setiap orang mesti memanggul salibnya masing-masing.
Kesetiaan dan tanggungjawab dalam memanggul salib setiap hari adalah takaran menjadi murid yang baik.
Yesus meminta kecintaan kita kepada Allah mesti lebih tinggi dari cinta serta perhatian kita kepada yang lain. Dengan melakukan demikian, kita menghadirkan sukcita bagi Allah dan sesama.
Sikap menerima tawaran keselamatan dari Allah sedapat mungkin terbaca dalam sikap penerimaan terhadap seorang nabi dan orang yang benar.
Hal ini ditegaskan Yesus, karena sering dunia menolak orang yang benar , karena kehadiran orang benar menggangu kenyamanan orang yang berkharakter jahat.
Intinya adalah setiap perbuat benar dan baik yang dilakukan kepada sesama akan menghadirkan berkat dan sukacita.
Semua hal baik yang manusia lakukan mendapatkan bayaran yang setimpal. “ Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu ia takkan kehilangan upahnya “ ( Matius 10 : 42 ).
Para murid tidak perlu kuatir dalam tugas perutusan. Karena rahmat dan kemurahan hati Allah dalam umat yang dilayani sudah cukup untuk memperlancar dan mendukung pewartaan serta pelayanan mereka.
Asalkan saja cinta kepada Allah menjadi yang pertama dan tertinggi sehingga semua yang lain akan ditambahkan.
Syukur kepada Allah karena ada begitu banyak orang yang terbuka dan tergerak hati hati untuk berbagi kasih kepada sesama termasuk kepada para murid. Salve.
Bacaan Pertama: Yes. 1:11-17
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, “Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?
Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.
Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.
Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 50:8-9,16 bc-17,21,23
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
- Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,
- Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
- Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
- Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
Bacaan Injil: Mat. 10:34.11:1
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Lainnya
>>>Ikuti berita terkini lainnya di Google News POS-KUPANG.COM