Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Sabtu 9 Juli 2022, Berani dan Setia
RP. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengambil inspirasi dari bacaan bacaan Injil Matius 10:24-33.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Berani dan Setia!
RP. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengambil inspirasi dari bacaan bacaan Injil Matius 10:24-33.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia pula teks lengkap bacaan-bacaan Sabtu 9 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selama satu pekan ini, Yesus telah berbicara kepada para murid-Nya tentang tugas perutusan mereka.
Hari ini Yesus mengajarkan mereka untuk berani menjadi utusan, apa pun kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi.
Dengan demikian, mereka belajar untuk menjadi berani dan setia seperti Yesus ( Matius 10:24-33).
Kita pun dipanggil untuk menjadi saksi Yesus. Hal ini mesti nyata dalam seluruh perjuangan hidup kita di dunia ini.
Marilah kita menyerahkan diri seutuhnya untuk diutus ke tengah dunia, untuk menjadi garam dan terang dunia. Caranya ialah lewat teladan dan kesaksian hidup kita yang baik dan benar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022, Hidup sebagai Seorang Hamba
Hari ini misa syukur Pancawindu Imamat Pater Vincentius Wun SVD di Aula Dominikus Emaus. Moto Pater Vincent Wun, SVD, "Karena Kasih Karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang" (1Kor 15:10a).
Pater Vincent Wun SVD, poficiat. Selamat berbahagia merayakan Pancawindu Imamat. Puji syukur karena Tuhan itu baik dan setia.
Allah itu maha baik, penuh cinta dan memahami secara utuh apa yang paling baik dan paling perlu untuk jalan hidup kita menuju sukacita dan kebahagiaan sejati.
Ya Yesus yang Maha Cinta. Kuatkanlah iman kami agar senantiasa berpegang teguh pada Dikau Sang Sumber Keselamatan sejati. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022

Bacaan Pertama: Yesaya 6:1-8
“Inilah aku, utuslah aku!”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci.
Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang.
Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku.
Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”
Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 93:1ab,1c-2,5
Refr. Tuhan adalah Raja. Ia berpakaian kemegahan.
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya
Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Bacaan Injil: Matius 10:24-33
Janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya.
Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui.
Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah.
Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.
Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor?
Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.
Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.