Konfik China vs Amerika
Bantah Tudingan NASA Ingin Kuasai Bulan, China Sebut AS Kampanye Kotor dan Tak Bertanggung Jawab
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian membantah Tudingan NASA ingin kuasai Bulan dan sebut AS Kampanye Kotor dan tak bertanggung jawab
NASA juga menyerukan agar dilakukan pembangunan komunitas bangsa di luar angkasa.

Dalam gambar selebaran ini milik NASA yang diambil pada 19 Mei 2022, roket United Launch Alliance Atlas V dengan pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Space Launch Complex 41, di Cape Canaveral Space Force Station di Florida. - Kepala NASA menuding China mungkin "mengambil alih" bulan sebagai bagian dari program militer, Beijing pun menyangkal hal ini. (AFP/JOEL KOWSKY)
Ia mengatakan, China selalu mempromosikan pembangunan masa depan bersama bagi umat manusia di luar angkasa dan menentang persenjataannya dan perlombaan senjata apa pun di luar angkasa.
Baca juga: Militer China Lakukan Uji Rudal Berkemampuan Termonuklir Rendah di Luar Angkasa
NASA, di bawah program Artemis, berencana mengirim misi berawak untuk mengorbit bulan pada 2024 dan melakukan pendaratan berawak di dekat Kutub Selatan bulan pada 2025.
Di sisi lain, China sedang merencanakan misi tanpa awak ke Kutub Selatan bulan beberapa waktu dekade ini.
Kata Pakar Militer
Sebelumnya, Nelson mengatakan bahwa program luar angkasa China adalah salah satu program luar angkasa militer.
Ia juga mengklaim China tidak ingin berbagi hasil penelitiannya terhadap Bulan.
Song Zhongping, pakar militer China dan komentator TV, mengatakan AS-lah yang melakukan militerisasi luar angkasa dan China percaya Bulan adalah milik umat manusia dan bukan milik satu negara.
Dikutip dari Asia Financial, Song mengatakan kepada media pemerintah Global Times, bahwa program luar angkasa China adalah program damai.

File foto ini diambil pada 17 Juni 2021 menunjukkan astronot Nie Haisheng (tengah), Liu Boming (kanan) dan Tang Hongbo melambai saat upacara keberangkatan sebelum menaiki pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 dengan roket pembawa Long March-2F di Peluncuran Satelit Jiuquan Pusat di gurun Gobi di barat laut China. - Kepala NASA menuding China mungkin "mengambil alih" bulan sebagai bagian dari program militer, Beijing pun menyangkal hal ini. (GREG BAKER / AFP)
Ia mengklaim AS salah melihat program luar angkasa Beijing dengan cara yang sama seperti Rusia pada 1960-an dan 1970-an.
Laporan itu selanjutnya berargumen bahwa kekhawatiran nyata AS adalah atas perkembangan ilmiah dan teknologi China, tetapi menambahkan ada harapan untuk kerja sama antara negara adidaya di luar angkasa.
Song berpendapat negara-negara di dunia perlu bekerja sama di ruang angkasa.
Menurut pakar militer ini, AS membuang-buang energinya mencari musuh untuk mengamankan monopoli teknologi atas para pesaingnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Berita terkait China vs Amerika
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China Tak Terima Dituding NASA Ingin 'Mengambil Alih' Bulan