Berita Kota Kupang Hari Ini
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Merebak Kurban Iduladha Tahun Ini Aman
Agung menyebutkan proyeksi kebutuhan pemotongan hewan kurban tahun ini mencapai 1.808.522 ekor.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Rosalina Woso
Agung mengungkapkan, vaksinasi PMK mirip vaksinasi Covid-19. Di mana vaksinasi dosis pertama diikuti oleh vaksinasi dosis kedua dan ketiga.
Iduladha Tahun ini Aman
Sementara itu, Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan meminta masyarakat tetap optimis dan tak perlu khawatir bahwa kurban Idul Adha tahun ini aman. Menurutnya, wabah PMK perlu disikapi secara proporsional dan profesional.
"Karena para ahli kita itu sudah ada upaya-upaya untuk melakukan antisipasi. Karena itu, dalam perspektif MUI, berkurban ini memang sesuatu yang sangat dianjurkan," katanya.
Yang kedua, lanjut Tambunan, masyarakat harus melihat bahwa hewan yang dikurbankan harus sesuai kriteria disyariatkan yaitu sehat, kuat dan terbaik.
Baca juga: Toleransi di Masjid Al-Hidayah Nisa Nulan Adonara, Hewan Kurban untuk Umat Nasrani
Menurutnya, yang terbaik adalah yang sehat dan kuat secara fisik
Berangkat dari dua hal tersebut, jelasnya, ada empat kategori bagi hewan kurban sesuai Fatwa MUI No.32 Tahun 2022 yang ditandatangani tangal 31 Mei 2022 lalu.
"Pertama, hewan kurban harus kuat dan sehat. Kalau ada gejala klinis ringan misalnya mulutnya mengeluarkan air liur, tapi masih kelihatan gagah, bisa."
Kedua, kalau ada hewan kurban yang sudah mulai kelihatan flu berat. Misalnya sudah letih lesu, tidak punya nafsu makan, terus air liurnya keluar, tapi masih bisa makan, bisa dikurbankan.
"Tapi kalo sudah lemah, kelihatan kurus, maka itu tidak sah untuk dikurbankan,"
"Ketiga, kalau ada yang sakit, tapi cepat disuntik vaksin kemudian sembuh, ya itu saat dikurbankan dengan rentang waktu penyembelihannya tentu 10-13 Dzulhijah, artinya di hari tasyrik.”
Keempat, kalau sapi sakit kemudian sembuh. Tapi sembuhnya sudah di luar tanggal 10-13 Dzulhijah atau di luar hari tasrik, maka tidak sah sebagai kurban. Atau hanya sebagai sedekah biasa.
"Jadi kalo ada sapi yang sulit disembuhkan, cepat-cepat disembelih dan dimasak dengan cara sesuai standar kesehatan. Oleh karena itu, saya katakan jangan khawatir." jelasnya.
Tingkat Kesembuhan 90 Persen
Sementara itu, terkait PMK yang menyerang hewan ternak peliharaannya, Setyo mengakui, tingkat kesembuhan hewan ternak dari PMK mencapai angka 90 persen.