Berita Kupang Hari Ini
Indonesia Merdeka Puluhan Tahun, Tanpa Lampu Warga Desa Kauniki Tinggal Dalam Kegelapan
Warga desa Kauniki Kecamatan Takari Kabupaten Kupang hingga saat ini belum merasakan pemerataan akses jaringan listrik.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COMRyan Tapehen
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warga desa Kauniki Kecamatan Takari Kabupaten Kupang hingga saat ini belum merasakan pemerataan akses jaringan listrik.
Sejak negara Indonesia merdeka mereka belum pernah menyaksikan terang cahaya listrik padahal setiap malam bila memandang dari kampung mereka ke desa tetangga terlihat cahaya lampu yang terang benderang.
"Jangan sampai kami ini orang gelap jadi jangan sampai tidak peduli kami," ujar kepala dusun 3 desa Kauniki Bernad Boki saat ditemui di desa Kauniki, Selasa 28 Juni 2022.
"Dusun 2 dan 3 itu paling padat pemukiman jadi kalau belum ada listrik kami seperti kampung mati, kalau malam kami lihat tempat lain terang tapi kami tinggal di dalan gelap," sambung Bernad Boki.
Baca juga: Bank NTT Raih Penghargaan Digital Banking Terbaik 2022 Kategori Kolaborasi
Kata dia usulan mereka ke PLN sudah sejak tahun 2019 silam tetapi hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah padahal jaringan listrik sudah sampai dusun 1.
Saat ini kata dia mereka pada malam hari masih berkutat dengan pelita atau obor dengan bahan bakar minyak kusambi yang mereka produksi sendiri.
"Kami ini tinggal di belakang gunung, kamu sudah minta bahkan suruh kami lengkapi KTP dan lain-lain tapi saat ini pemerintah belum respon kami, belum ada realisasi," ujarnya.
Kepala Desa Kauniki Oktovianus Uskono saat dikonfirmasi menyampaikan saat ini ada tiga dusun di desanya yang belum menikmati listrik.
Baca juga: Manjakan Lidah dengan Pisang Gepe di Pantai Lasiana, Kota Kupang
"Yang belum ada listrik itu tiga dusun yakni dusun 2, 3, dan 5, kami pernah adakan lampu tenaga surya tapi masyarakat butuh listrik sehingga bisa dipakai untuk banyak kebutuhan," ujar Kades Oktovianus.
Kata dia saat ini dari lima dusun di desanya yang sudah mendapat terang listrik yakni dusun 1 dan 4 karena letak mereka persis di depan jalan utama sementara tiga dusun sisanya berada di dalam kampung.
Dia berharap pemerintah segera merealisasikan permohonan yang sudah mereka usahakan sejak tiga tahun lalu sebab saat ini masyarakat di tiga dusun itu merupakan pusat desa sehingga banyak usaha yang tidak bisa dikembangkan karena ketiadaan listrik.
"Kami punya anggota dewan ini kami habis pilih tapi tidak pernah muncul, kita butuh begini cari meteka susah mau mati tetapi kalau mau pemilihan mereka datang ini cati-cari kita sampai lubang juga mereka ikut," ujarnya.(cr9)
