Berita Malaka Hari Ini

Diskopnakertrans NTT Resmi Buka Pemagangan Dalam Negeri di Malaka

kalaupun ada yang bekerja di NTT, tenaga kerja kita dapat pada bagian yang dasar saja, yang lainnya lainnya susah dijangkau

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/NOFRY LAKA
Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) NTT, Sylvia Ratnawati Peku Djawang memberi keterangan persnya usai meresmikan tiga puluh peserta pemagangan dalam negeri di Hotel Nusa Dua, Desa Wehali, Selasa 28 Juni 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN - Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka secara resmi kegiatan program  Dalam Negeri tahun 2022 di Hotel Nusa Dua, Kota Betun, Kabupaten Malaka, Selasa 28 Juni 2022. 

Peserta pemagangan dalam negeri tahun 2022 ini diikuti tiga puluh peserta yang sudah lulus seleksi, dua puluh orang lulus di perhotelan sedangkan sepuluh orang lulus di tata boga

Menurut Kepala Dinas Diskopnakertrans NTT, Sylvia Ratnawati Peku Djawang bahwa kondisi ketenagakerjaan di NTT, berdasarkan data BPS NTT tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPK) provinsi NTT mengalami sedikit kenaikan dari tahun 2021 yaitu sebesar 0,58 persen (2,80 persen ke 3,38 persen). 

Baca juga: Lamar Lewat Email, Kemendikbud Buka Lowongan Kerja Magang, Ini Formasi dan Cara Daftar

"Hal ini menunjukkan bahwa  Pemerintah Provinsi NTT terus bekerja lebih keras lagi melalui program dan kegiatan perluasan kesempatan kerja untuk penurunan angka pengangguran," kata Sylvia kepada Pos Kupang usai meresmikan tiga puluh peserta pemagangan dalam negeri di Hotel Nusa Dua.

Dikatakannya, angka pengangguran di Provinsi NTT juga disebabkan oleh saudara -saudara kita yang terdampak pendemi Covid-19.

Masih tingginya angka pengangguran di NTT disebabkan beberapa hal antara lain karena kurangnya kesempatan kerja, akibatnya, banyak tenaga kerja NTT dengan terpaksa meninggalkan kampung halaman tercinta guna mencari penghidupan yang layak dengan bekerja di luar Provinsi NTT bahkan sampai ke luar negeri.

"Rendahnya pendidikan dan kualitas tenaga kerja sehingga lowongan/jabatan yang tersedia di Provinsi NTT tidak dapat mengisi jabatan atau  lowongan tersebut, justru banyak diisi oleh tenaga kerja dari luar NTT, kalaupun ada yang bekerja di NTT, tenaga kerja kita dapat pada bagian yang dasar saja, yang lainnya lainnya susah dijangkau," bebernya.

Melihat kondisi tersebut Diskopnakertrans NTT melalui APBN dan APBD sedang dan akan terus melakukan peningkatan kompetensi kerja bagi pencari kerja, dalam rangka untuk menyesuaikan tingkat ketrampilan dan pengetahuan dengan kebutuhan perusahaan. 

Baca juga: Anggota DPR RI asal NTT Julie Laiskodat Beri Pesan Mendalam Petani Muda Yang Siap Magang ke Jepang

"Sehingga perlahan-lahan kurangnya sumber daya manusia NTT yang memiliki kompetensi kerja akan bergeser menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan memiliki standar tertentu sesuai kebutuhan pengguna tenaga kerja. Besar harapan dengan program dan kegiatan yang terus kita tingkatkan dan pacu tenaga kerja NTT menjadi tuan rumah dikampung kita sendiri," tandasnya.

Kegiatan pemagangan dalam negeri merupakan salah satu cara/jalan keluar dalam menjawab permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi NTT, dimana melalui kegiatan pemagangan dalam negeri yang dilaksanakan selama lima bulan ini dampak yang dirasakan akan meningkatnya sumber daya manusia pada bidang kejuaraannya.

"Pada tahun 2022 untuk ke sepuluh kalinya sejak tahun 2013 dilaksanakan program pemagangan dalam negeri berbasis pengguna kerjasama Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT dengan forum komunikasi jejaring pemagangan (FKJP) Provinsi NTT dimana total peserta pemagangan dalam negeri sejak tahun 2013-2021, sebanyak seribu tiga ratus sembilan puluh orang dengan berbagai kejuruan pemagangan dalam negeri," ungkapnya.

Harapan Sylvia bahwa semua peserta pemagangan dalam negeri pada kejuruan perhotelan dan tata boga dapat diserap/dipekerjakan se-optimal mungkin atau dengan bermodalkan pemagangan ini bisa melakukan usaha sendiri atau mandiri.

"Pokok pikiran ini menggambarkan bahwa program pemagangan dalam negeri harus optimal dalam menghasilkan lulusan yang siap pakai dan berkompetensi sehinga program ini patut mendapat apresiasi dan berkelanjutan dimasa yang akan datang," ucapnya.

Baca juga: Lolos Seleksi Program Petani Muda Magang Jepang 2022, Inilah Kisah Alumni SMK-PP Kementan

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi panitia pelaksana dimana dalam proses di pelaksanaan kegiatan ini terdapat banyak permasalahan yang terjadi sehingga diharapkan kedepan dibutuhkan kerjasama ektra dari stakeholder sehinga output yang dihasilkan dapat benar-benar siap memenuhi kebutuhan dunia kerja dan siap berkompetisi dalam bidang kejuruannya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved