KKB Papua
Petinggi TPNPB-OPM Ungkap Kelemahan KKB Papua, Okto Jemmy Magai: Pertahanan Mudah Dibobol
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) bergerak cepat mengganti Alex Ruyaweri Makabori.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) bergerak cepat mengganti Alex Ruyaweri Makabori.
Jenderal bintang 3 KKB Papua itu sudah insaf dan telah kembali ke pangkuan NKRI. Petinggi TPNPB-OPM langsung mengangkat Okto Jemmy Magai menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).
Video pelantikan Okto Jemmy Magai baru-baru ini viral di media sosial. Pelantikan disaksikan pejabat TPNPB-OPM dan Panglima Perang KKB Papua.
Okto Jemmy Magai mengenakan pakaian seragam TPNPB-OPM berwarna hijau-hijau. Dia dilantik oleh Panglima Tertinggi TPNPB - OPM, Damianus Magai Yogi.
Pelantikan berlangsung di lapangan terbuka, melansir TribunPalu.com dalam artikel 'Tangan Kanannya' Insaf dan Kembali ke NKRI, Bos KKB Papua Lantik Jenderal Baru: Demi Nenek Moyang!
Tidak disebutkan lokasi pelantikan. Namun diduga di Dokoge Paniai.
Saat pelantikan berlangsung, seluruh anggota KKB Papua berbaris rapi lengkap dengan senjata api di pundak.
Pada kesempatan itu, Panglima Tertinggi TPNPB-OPM Damianus Magai Yogi berikrar terus berperang hingga Papua Merdeka.
Baca juga: Egianus Kogoya Tolak Pembentukan Daerah Otonomi Baru, KKB Papua Incar Pejabat Pendukung DOB
"Atas nama Tuhan dan atas nama leluhur, peperangan melawan pemerintah kolonial harus terus dilanjutkan sampai Papua Merdeka," ucapnya.
Usai dilantik, KASAD Okto Jemmy Magai menyampaikan hasil analisanya.
Menurutnya, TPNPB-OPM yang tersebar di semua daerah Papua, masih memperlihatkan banyak kelemahan.
Kekuatan KKB Papua di daerah masih perlu dibenahi. "Karena sampai saat ini pertahanan KKB terlalu mudah untuk dibobol," ujarnya.
Okto Jemmy Magai mengatakan, pertahanan di setiap Kodap banyak kelemahan sehingga KKB Papua mudah dilumpuhkan.
Satu hal yang harus dibenahi adalah koordinasi. Koordinasi antara Kodap harus terus dilakukan agar berdampak baik terhadap perjuangan.
Okto Jemmy Magai juga berikrar untuk terus berjuang hingga Papua Merdeka.
"Atas nama Tuhan, atas nama tulang belulang, atas nama Papua, perjuangan harus terus dilakukan. Kita harus perang melawan TNI Polri."
Baca juga: KKB Papua Tebar Ancaman, Egianus Kogoya Buka Wilayah Perang Baru di Wamena
Keputusan Alex Makabori
Alex Ruyaweri Makabori (70) memutuskan kembali ke pangkuan NKRI setelah puluhan tahun bergabung dengan TPNPB - OPM.
Dia menjabat Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB - OPM di di wilayah Tabi.
Alex Ruyaweri Makabori menyerahkan diri ke Polres Jayapura, Kabupaten Jayapura.
Bersamaan dengan itu, dia menyerahkan 20 butir peluru hampa, baju loreng berpangkat jenderal bintang 3 dan sejumlah dokumen.
Barang-barang tersebut diterima Kanit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura Ipda Dhanel Zeth Rumpaidus.
Saat berada di Aula Obhe Reay May Polres Jayapura, Rabu (23/3/2022) lalu, Alex Ruyaweri Makabori juga mencium bendera Merah Putih.
Kasat Reskrim Iptu Muhammad Rizka mengatakan, Alex Ruyaweri Makabori memiliki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB - OPM wilayah Tabi dengan pangkat jenderal bintang 3.
"Berdasarkan Surat Perintah tanggal 14 Februari 2022 dan surat pernyataan dari Erik Makabori yang merupakan anak kandungnya, meminta kami Polres Jayapura untuk membina orangtuanya (Alex)," kata Muhammad Rizka.
Baca juga: Kapolda Fakhiri Yakin KKB Papua Sulit Masuk Kawasan Tambang Emas Freeport
Alex Ruyaweri Makabori menyatakan dengan tegas bahwa dirinya telah kembali ke pangkuan NKRI. Dia bersedia memberikan semua dokumen dan barang bukti yang diterimanya dari TPNPB - OPM.
"Dia ucapkan terima kasih kepada Kapolda Papua dan Kapolres Jayapura karena telah membinanya dan menyadarkannya untuk kembali ke NKRI," tuturnya.
Anak kandung Alex Ruyaweri Makabori, Erik Makabori mengucapkan terima kasih kepada Polres Jayapura yang telah berhasil membina ayahnya.
Tentang TPNPB - OPM
Secara singkat, keberadaan TPNPB -OPM dapat dijelaskan sebagai berikut.
Melansir wikipedia.org, OPM adalah sebuah organisasi separatis teroris yang didirikan pada tahun 1963 untuk memisahkan Provinsi Papua dan Papua Barat dari Indonesia.
Gerakan ini biasa disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dilarang di Indonesia.
Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi provinsi tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan.
Baca juga: Aktivis HAM Papua Ungkap Kejanggalan Tewasnya Bripda Diego, Danki Brimob KKB Papua Kerja Sama?
Sejak awal KKB telah menempuh jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
Sementara TPNPB adalah sayap militer dari OPM. TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria.
Masih menurut wikipedia.org, pembentukan TPNPB adalah Tentara Papua Barat berdasarkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan 1971 pada Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan.
Sejak 2012 melalui reformasih TPNPB, Goliath Tabuni diangkat menjadi Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. (*)