Pengungsi Afghanistan Gelar Aksi Damai Tuntut Keadilan Bagi Hassan di Kanwil Kemenhukham NTT
Pengungsi Afghanistan yang bermukiman di Kota Kupang, Provinsi NTT menggelar aksi damai di Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT untuk Hassan
Penulis: Ray Rebon | Editor: OMDSMY Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengungsi Afghanistan yang bermukiman di Kota Kupang, Provinsi NTT menggelar aksi damai di Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT untuk Hassan, rekannya yang beberapa waktu lalu mencoba melakukan aksi bunuh diri di Jembatan Liliba Kupang.
Aksi damai yang diikuti puluhan pengungsi Afghanistan itu meminta agar semua pihak berhenti melakukan penyiksaan terhadap pengungsi Afghanistan.
Pantauan Pos Kupang, Senin ( 27/6), pengungsi Afghanistan baik pria, wanita maupun anak-anak turun ke jalan dan melakukan aksi tepat di depan Kantor Wilayah Kemenkumham NTT.
Meskipun dihantam panasnya terik matahari, para masa aksi ini tetap semangat menyuarakan tuntutan mereka yang ditujukan kepada Pemerintah, khususnya Kanwil Kemenkukhan.
Mereka menuntut Kakanwil Kemenhukham NTT untuk segera mengklarifikasikan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh kerabat mereka, Hasan R yang diduga sempat mendapat perlakuan tidak terpuji dari oknum pegawai Rudenim beberapa waktu lalu.
Baca juga: Lima Hari Tak Makan, Jahit Bibir, Perempuan Pengungsi Afghanistan Dilarikan ke RS SK Lerik Kupang
Kubra Hasani, salah seorang pengungsi Afghabistan mengatakan, hari ini mereka melakukan aksi damai khusus untuk mendukung dan Hassan dan meminta pemerintah maupun pihak-pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Hassan R.
"Hari ini kami berkumpul di depan Kemenkumham NTT untuk minta pemerintah selesaikan kejadian pada jumad malam, dimana teman kami Hassan ingin coba bunuh diri karena tiga hari sebelum kejadian itu diduga mendapat pukul dari petugas Rudenim," kata Kubra
Menurut Kubra, pasca kejadian pemukulan tersebut, Hassan berupaya untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak-pihak berwenang, namun laporan itu tidak mendapat respon dari pihak berwenang tersebut.
Lanjut Kubra, akibat tidak mendapat perhatian dari pihak yang berwenang, Hassan pun beberapa hari tidak makan dan mengalami stres, kemudian sakit hati hingga akhirnya berniat mengakiri hidupnya dengan memanjat tiang jembatan liliba pada Jumad lalu.
Baca juga: Fakta Baru, Sebelum Naik ke Jembatan Liliba, Pengungsi Afghanistan Alami Penganiayaan
Kubra mengatakan, mereka menggelar aksi di Kanwil Kemnehukham berharap agar lembaga tersebut bisa memberikan menjamin keamanan dan memberikan hak-hak asasi manusia dan menyelesaikan masalah mereka tersebut.
"Kami sesalkan, kenapa di Hari Pengungsi Sedunia, ada petugas dari Rudenim yang lakukan aksi pemukulan terhadap teman kami. Di Hari Pengunsi Sedunia, kenapa mereka lakukan aksi tak terpuji itu, taman kami salah apa, apabila dia salah jangan buat begitu melainkan lapor dia ke Polisi," tuturnya
"Dia (Hassan) atau kami semua yang ada disini memang pengungsi, tapi kami semua manusia, ada hak-hak yang harus dijaga dan dilindungi," tambahnya.
Pihaknya kecewa atas perlakuan salah satu petugas diduga dilakukan oleh salah satu petugas Kanwil Kemenkumham NTT yang bekerja di Rudenim diduga melakukan aksi kekerasan, memukul Hassan, teman sesama pengungsi mereka.
Kubra menjelaskan, informasi terkait dugaan pemukuan oknum Rudenim terhadap Hassan ini mereka dengar sendiri dari Hassan.
"Hassan yang memberitahukan bahwa dia dipukul oleh orang Rudenim dan dia beritahukan itu di grup WA sehingga kami tahu hal itu," kata Kubra.