Breaking News

KKB Papua

Anggota KKB Serahkan Surat Cinta ke TNI Polri, Janji Setia ke NKRI Berkumandang di Markas Koramil

2 Anggota KKB akhirnyja menyerahkan diri ke TNI Polri. Mereka menyerahkan tombak, busur & anak panah serta senapan angin dan sepucuk surat cinta.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Kompas.com
SERAHKAN DIRI - Dua anggota KKB di Papua baru-baru ini menyerahkan diri. Saat itu mereka menyerahkan peralatan perang berupa tombak, busur dan anak panah serta senjapan angin. Keduanya juga menuliskan Sura Cinta untuk NKRI. 

Pada bagian akhir dari video viral tersebut disebutkan bahwa kedua Anggota KKB tersebut menyerahkan diri pada 31 Maret 2022.

Selama ini mereka merupakan simpatisan TPNPB-OPM dan menjadi Anggota KKB aktif, maka saat ini mereka menyatakan telah kembali ke pangkuan NKRI.

Danramil 1804-07 Kambrauw Kapten (Inf) Frans Aboda
BERSAMA DANRAMIL - Dua Anggota KKB yang menyerahkan diri di Koramil 1804-10 Kambranuw Papua Barat. Tampak kedua Anggota KKB itu bersama Danramil 1804-07 Kambrauw, Kapten (Inf) Frans Aboda.

KKB Papua Terus Terbelah

Belum lama ini, dua orang pemuda masing-masing Natalis Watora (24) dan Engel Feneteruma (31) juga menyerahkan diri ke aparat TNI Polri.

Keduanya kembali ke NKRI setelah direkrut menjadi kelompok militan dan mengikuti sejumlah aksi brutal, kedua pemuda ini tiba-tiba menyerahkan diri ke aparat keamanan.

Kedua pemuda tersebut, masing-masing bernama Natalis Watora (24) dan Engel Feneteruma (31).


Natalis Watora dan Engel Feneteruma nekat kabur dari kelompoknya saat mereka hendak melancarkan aksi anarkis.

Keduanya adalah anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Selama ini mereka telah didoktrin untuk berjuang memerdekakan Papua. Selain itu menjalani latihan untuk berperang melawan TNI Polri.

Baca juga: Brimob Ini Ditembak KKB Papua di Padang Penggembalaan Sapi, Senjata Dirampas, Amunisi pun Hilang

Namun karena tak mau mengikuti doktrin itu, baik Natalis maupun Feneteruma memilih keluar dari kelompoknya.

Mereka kemudian menyerahkan diri ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.

Saat pisah itulah keduanya berikrar untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan patuh terhadap pemerintah.

Saat menyatakan kesetiaan pada NKRI, keduanya menyerahkan sejumlah barang tajam dan beberapa jenis peluru.

Senjata tajam yang diserahkan itu adalah dua anak panah lengkap dengan busur. Berikutnya, peluru senapan angin kaliber 3 mm.

Penyerahan diri itu didampingi Kepala Distrik Kambrauw, Barent Tumanat dan diterima Danramil 1804-07/Kambrauw Kapten Inf Frans Aboda.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved