Timor Leste

Ramos Horta Tetap Ingat Orang Timor Leste yang Tinggal di Timor Barat 

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta masih tetap ingat orang Timor Leste yang kini tinggal di Timor Barat. Dia ingin memfasilitasi mereka

Editor: Agustinus Sape
TATOLI.TL
Ramos Horta (kanan) saat berkunjung ke kantor g7+, di Istana Pemerintah Dili, Senin 20 Juni 2022. Dia mengaku tetap ingat warga Timor Leste yang masih tinggal di Timor Barat. 

Presiden Ramos Horta Tetap Ingat Orang Timor Leste yang Tinggal di Timor Barat 

POS-KUPANG.COM - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta masih tetap ingat orang Timor Leste yang kini tinggal di Timor Barat. Dia ingin memfasilitasi mereka yang ingin pulang ke Timor Leste.  

Keinginan Ramos Horta tersebut disampaikannya saat berkunjung ke kantor Sekretariat Intergovernmental Organization of Conflict-Affected Countries (g7+), di Istana Pemerintah Dili, Senin 20 Juni 2022.

Presiden Ramos Horta menyerukan kepada organisasi-organisasi g7+ untuk mempertahankan Rekonsiliasi warga Timor Leste di Timor Barat.

“Saya membutuhkan dukungan g7+ selama mandat saya sebagai Presiden Republik untuk mempromosikan rekonsiliasi untuk menemukan solusi yang baik bagi orang-orang Timor Leste yang masih tinggal di Timor Barat."

"Banyak dari kita telah melupakan mereka, tetapi saya tidak pernah melupakan mereka sejak mandat pertama saya. Sekarang, saya ingin menyelesaikan masalah ini karena banyak dari mereka ingin kembali ke negara kita,” kata Horta.

Hasil jajak pendapat PBB di Timor Timur pada tahun 1999 telah dimenangkan oleh kelompok pro-kemerdekaan.

Dengan hasil jajak pendapat tersebut, maka Provinsi Timor Timur pada saat itu resmi pisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melalui proses yang diawasi oleh lembaga PBB akhirnya berdirilah sebuah negara baru dengan nama Republik Demokratik Timor Leste yang pada tanggal 20 Mei 2022 genap 20 tahun berdiri.

Di sisi lain, hasil jajak pendapat tersebut juga telah membuat masyarakat Timor Timur terbelah.

Kelompok yang tidak pro-kemerdekaan atau lazim disebut pro-integrasi banyak yang meninggalkan Timor Timur dan menetap di wilayah Timor Barat dan wilayah-wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

Ketika tiba di Timor Barat, awalnya mereka disebut pengungsi Timor Timur, tetapi seiring berjalannya waktu status itu berubah. Mereka tidak bedanya dengan WNI yang lain.

Beberapa di antara mereka sudah berhasil kembali ke Timor Leste atas fasilitasi UNHCR, tetapi tidak sedikit dari mereka bertahan di Timor Barat dan menjadi WNI.

Ada di antara mereka yang menjadi pegawai pemerintah atau PNS, ada juga yang menjadi politisi.

Namun, tidak sedikit di antara mereka mengalami kesulitan hidup. Mereka masih tinggal di pemukiman yang serba terbatas.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved