Berita Kota Kupang Hari Ini

Dikbud Kota Kupang Segera Terapkan Aplikasi Papapede

Aplikasi ini terutama untuk memuat semua administrasi sekolah dan perangkat pembelajaran guru di sekolah masing-masing

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Kepala Dinas Dikbud Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami,M.Si 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kupang segera menerapkan aplikasi Pengelolaan Administrasi Perangkat Pembelajaran Digital (Papapede).

Aplikasi ini terutama untuk memuat semua administrasi sekolah dan perangkat pembelajaran guru di sekolah masing-masing.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Dikbud Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami,M.Si ,Rabu 15 Juni 2022.

Menurut Dumuliahi, aplikasi yang dihadirkan oleh Dinas Dikbud Kota Kupang ini bertujuan untuk memudahkan para guru dalam proses pembelajaran dan pemberian nilai kepada siswa.

"Jadi kita hadirkan satu aplikasi yang akan memudahkan guru dalam proses mengajar dan penilaian," kata Dumuliahi.

Dijelaskan, aplikasi Papapede itu akan memuat semua aplikasi sekolah dan perangkat pembelajaran guru di sekolah masing-masing. 

Baca juga: Siswa SD dan SMP di Kota Kupang Lulus 100 Persen

"Termasuk dengan data  soal-soal ulangan harian, ulangan semester dan sekaligus nilai yang diperoleh siswa," katanya.

Lebih lanjut, dikatakan, semua data itu akan diolah oleh aplikasi kemudian dijadikan e-rapor.

"Jadi guru tidak kerja manual tapi mengisi data di Papapede kemudian dihasilkan dalam e raport dan langsung dengan keterangan penilaian," ujarnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Oktovianus Naitboho,S.Pd,M.Pd mengatakan, aplikasi Papapede itu dan penjabaran konsep digitalisasi pendidikan dan smart city.

"Artinya, pengelolaan pendidikan beralih dari offline ke online. Nah, kegunaan lain dari aplikasi ini adalah meminimalisir masalah supervisi perangkat pembelajaran guru," kata Oktovianus.

Dikatakan, selama ini ketika adanya supervisi,maka pengawas ke sekolah dan bertemu guru secara langsung.

Baca juga: Siswa-siswi SMP Angkasa Kupang Sungkem Orang Tua Usai Dinyatakan Lulus

"Tentu ini membuang waktu, guru tinggalkan kelas dan datang menghadap, sehingga yang dirugikan adalah peserta didik.  Bisa juga secara psikologis, guru yang perangkatnya tidak lengkap, maka ketika dapat informasi ada supervisi,maka akan mengirimkan surat sakit ke sekolah," katanya.

Bahkan, lanjutnya, ketika perangkat pembelajaran guru tidak lengkap, maka guru yang bersangkutan akan terbeban secara psikologis.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved