Perang Rusia va Ukraina
Depot Persenjataan Besar Ukraina Dihancurkan Rusia, Senjata Kiriman AS dan Eropa Ikut Hancur?
Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.Di sana terdapat senjata-senjata
POS-KUPANG.COM - Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.
Di sana terdapat senjata-senjata kiriman Barat, termasuk senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia mengeklaim menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina tersebut dengan rudal jelajah Kalibr, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (12/6/2022).
Sebelumnya, pasukan pertahanan Rusia dikabarkan telah menembak jatuh tiga pesawat perang Ukraina.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/6/2022).
Ketiga pesawat tersebut adalah dua MIG-29 dan satu Su-25.
Ketiganya ditembak jatuh di wilayah Kharkiv.
Baca juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini: PSM vs Persikabo 1973 dan Persik vs Arema FC, Live Indosiar
Pada Sabtu, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di Kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran sengit masih berkecamuk.
Gubernur Oblast Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa kebakaran terjadi pada Sabtu setelah kebocoran puluhan ton minyak di pabrik Azot.
Ratusan warga sipil dilaporkan berlindung di pabrik tersebut.
Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Upaya awal Rusia untuk merebut kota-kota besar termasuk ibu kota Kyiv tersendat dan sekarang malah mencoba untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk, sebuah kawasan industri yang sebagian besar secara kolektif dikenal sebagai Donbas.
Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya, karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.
Dalam pernyataannya, Haidai mengakui sebagian besar Severodonetsk sekarang berada di tangan Rusia.
Militer Rusia mengatakan bahwa semua daerah pemukiman Severodonetsk sekarang berada di bawah kendalinya.
"Pabrik kimia Azot telah berada di bawah pengeboman berat selama berjam-jam," kata Haidai sebagaimana dilansir BBC pada Minggu (12/6/2022).
Dia tidak mengatakan apakah ada korban jiwa dan apakah kobaran api itu kemudian padam.
Pejabat Ukraina memperkirakan sebanyak 800 warga sipil bersembunyi di tempat perlindungan bom bawah tanah di pabrik Azot.
Baca juga: Piala Presiden 2022: Ikuti Jadwal Lengkap Piala Presiden 2022
Menggambarkan situasi saat ini di Severodonetsk, Haidai mengatakan itu "sulit, tetapi terkendali".
"Tentara kami menang dalam pertempuran jalanan. Tetapi, sayangnya, artileri musuh menghancurkan - lantai demi lantai - rumah-rumah yang digunakan oleh pasukan kami sebagai tempat perlindungan.”
"Jadi, ketika kami mendorong musuh keluar dari satu jalan, mereka mulai menggunakan tank dan artileri mereka untuk menghancurkan daerah itu dari rumah ke rumah," kata kepala daerah Luhansk."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menderita korban yang "sangat signifikan" di Donbas.
Dia juga mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali desa-desa dan kota-kota di wilayah tenggara Kherson dan Zaporizhzhia.
Ukraina telah memohon lebih banyak senjata dari sekutunya, memperingatkan bahwa Rusia memiliki setidaknya 10 kali lebih banyak artileri. (*)
