Perang Rusia Ukraina
Disanksi Eropa Karena Perang Ukraina, Rusia Tegaskan Mampu Bayar Utang Luar Negeri, Ini Kekuatannya
Bantah bangkrut, disanksi Uni Eropa karena Perang Ukraina, Rusia tegaskan Mampu Bayar Utang Luar Negeri, Ini Kekuatannya
Disanksi Eropa Karena Perang Ukraina, Rusia Tegaskan Mampu Bayar Utang Luar Negeri, Ini Kekuatannya
POS-KUPANG.COM, MOSKOW - Rusia dikabarkan bangkrut dan tak mampu membayar utang luar negeri gara-gara disanksi Uni Eropa karena Perang Ukraina.
Namun Moskow membantah isu itu.
Meski disanksi Uni Eropa, Rusia menegaskan masih mampu membayar Utang Luar Negeri
Kabar Rusia tak mampu membayar utang luar negeri mengemuka setelah kabar negeri Beruang Merah tersebut dinyatakan gagal bayar Utang Luar Negeri.
Ternyata Rusia memiliki kekuatan ekonomi dalam negeri untuk melunasi utang luar negerinya.
Baca juga: Rusia Bakal Gagal, Sulit Merebut Seluruh Luhansk Ukraina Timur dalam Beberapa Minggu Mendatang
Berikut skema pembayaran utang Luar Negeri yang telah disiapkan Pemerintahan Valdimir Putin seperti disampaikan Gubernur Bank Rusia, Elvira Nabiullina
Elvira Nabiullina pada konferensi pers Jumat 10 Juni 2022, mengatakan, dari sudut pandang sumber daya keuangan, Rusia memiliki kemungkinan dan kemampuan untuk membayar utang luar negeri.
Elvira Nabiullina mengatakan, Rusia juga memiliki keinginan untuk membayar, dan Kementerian Keuangan telah menunjukkan semua opsi.
"Biasanya, masalah pembayaran kewajiban negara disebabkan oleh masalah anggaran. Kami tidak 'tidak memiliki masalah seperti itu.
Baca juga: Pertempuran Sengit Ukraina vs Rusia di Sloviansk dan Bakhmut, Pasukan Putin Mundur di Beberapa Titik
Sekali lagi, kami memiliki semua sumber daya yang kami butuhkan untuk melunasi hutang kami, "kata Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina seperti dilaporkan TASS.
Menurut Nabiullina, kendala Rusia berasal dari kendala teknis pembayaran utang negara dalam mata uang asing, serta pembatasan operasional perbankan internasional.
Dia menekankan bahwa kewajiban negara untuk warga Rusia dan penduduk Rusia yang membeli obligasi pinjaman federal tidak terpengaruh oleh situasi ini.
Pemerintah Rusia menjelaskan bagaimana mereka akan membayar utang negara.
Menteri Keuangan Anton Siluanov, menyebut skema yang mirip dengan yang digunakan Rusia untuk mendapatkan pembayaran asing untuk gas alamnya akan digunakan untuk membayar utang negara.
Dengan sistem ini, debitur alhasil perlu membuka dua rekening di bank Rusia yang ditunjuk untuk mendapatkan apa yang menjadi hak mereka.
Rusia telah lama menggunakan sistem keuangan yang dikendalikan Barat untuk pembayaran yang terkait dengan utangnya, tetapi akses telah dibatasi di bawah sanksi yang dikenakan sebagai pembalasan atas serangan Februari di Ukraina.
AS sebelumnya mengizinkan pembayaran kepada pemegang Eurobond Rusia -pertama menggunakan cadangan devisa beku dan kemudian hasil dari perdagangan luar negeri-, tetapi minggu lalu Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa pengabaian tidak akan diperpanjang.
Berbicara kepada Harian bisnis Rusia, Vedomosti, Minggu (30/5/2022), Siluanovmengatakan, bahwa Rusia bermaksud untuk menggunakan skema yang mirip dengan yang diperkenalkan untuk pembeli gas alamnya, yang berbasis di "negara-negara yang tidak bersahabat" untuk menghindari larangan AS.
Kementerian sebelumnya mengatakan utang itu akan dibayar dalam rubel.
Skema gas, yang diluncurkan untuk memastikan bahwa pembayaran dalam mata uang asing tidak disita oleh negara-negara Barat, mengharuskan pelanggan dari negara-negara "tidak ramah" membuka dua rekening di bank Rusia.
Pembayaran dilakukan dalam euro kemudian dikonversi ke mata uang Rusia. “Mekanisme pembayaran obligasi euro akan bekerja dengan cara yang sama, tetapi sebaliknya,” kata Siluanov. Dia menambahkan, Kementerian Keuangan Rusia akan segera menyelesaikan pengaturan dan akan siap untuk menyerahkannya kepada pemegang utang.
Menteri sebelumnya menyampaikan, Rusia akan memiliki mekanisme yang siap untuk membayar kupon eurobond pada akhir Juli.
Pembatasan AS sendiri dianggap untuk mencegah Rusia memenuhi utang negaranya, yang berpotensi mengakibatkan default teknis.
Tetapi, para pejabat AS mengakui bahwa itu akan lebih merupakan pukulan simbolis terhadap Rusia yang menunjukkan status negara itu sebagai paria di panggung dunia.
“Jika Rusia [default], saya tidak berpikir itu benar-benar mewakili perubahan signifikan dalam situasi Rusia. Mereka sudah terputus dari pasar modal global,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen, diberitakan Russia Today (RT).
Dia menambahkan pengecualian yang sekarang sudah kadaluwarsa ada untuk memungkinkan periode waktu agar transisi yang teratur terjadi, dan bagi investor untuk dapat menjual sekuritas.
Rusia juga meremehkan ancaman tersebut, dengan mengatakan bahwa pembayaran yang terlewat atas utang negara yang diatur oleh AS tidak mencerminkan keadaan keuangan Rusia yang sebenarnya.
Kementerian Keuangan Rusia menjelaskan, berbeda dengan default menyakitkan pada utang dalam negeri pada 1998, untuk kejadian kali ini tidak akan memengaruhi situasi domestik di dalam negeri. (*)
Berita terkait Perang Rusia Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Tegaskan Mampu Bayar Utang Luar Negeri, https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/06/12/rusia-tegaskan-mampu-bayar-utang-luar-negeri?page=all.