Berita NTT Hari Ini
12 Judul Film Dilombakan di Kompetisi Film Pendek Islami 2022, Abubakar Arafat Raih Dua Trofi
kompetisi film pendek Islami terkhusus di kalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan generasi muda di NTT sangat tinggi.
Penulis: Edi Hayong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT untuk tahun kedua menggelar kegiatan Kompetisi Film Pendek Islami 2022.
Pada kompetisi ini sebanyak 12 judul Film diperlombakan yang merupakan hasil karya generasi muda NTT yang berasal dari kabupaten/kota se NTT.
Dari hasil penilaian tim juri, Abubakar Arfat Akbar, S.Pd berhasil menyabet dua trofi dengan dua judul Film berbeda yang merupakan hasil karyanya.
Mengutip Rilis Berita dari Tim Juri yang dikirim ke Pos Kupang, Jumat 11 Juni 2022 ditulis tema kegiatan "Ku Syar Islam Dengan Caraku".
Baca juga: Seleksi Calon Taruna Kemenkumham Bisa Dipantau secara Live Score
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam pada Kemenag RI Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Drs. Husein Anwar salut dengan animo kaum muda Islam di NTT cukup luar biasa.
Menurut Husein, ini tentu membawa harapan besar meskipun jika ditarik benang merah dari rasio peserta yang mengikuti lomba masih minim dari total 22 Kabupaten/Kota yang ada di NTT.
Husein menekankan beberapa poin mengutip harapan Juri pusat untuk diperhatikan kedepannya.
Pasalnya, bagaimanapun film pendek ini menjadi salah satu alternatif dari alternatif lainnya dalam rangka syar strategi Islam.
Baca juga: Ada Tambang Pasir di Manggarai Timur Belum Berijin, Yosep Ode: Pemerintah dan Kepolisian Tertibkan
Menurut Husein, momen yang paling pas sekarang ini adalah penguatan murasi agama. Karena itu, kesempatan ini menjadi sangat strategis untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dirinya berharap, bidang teknis yang menangani terkhusus sub koordinator teknis bidang ini, menjadi catatan untuk mengakomodir usulan-usulan dari Juri pusat.
Adapun usulan Juri dari Pusat yaitu perlu adanya bimtek, orientasi pelatihan- pelatihan khusus untuk mengembangkan bakat dan minat para pemuda, mahasiswa, pelajar yang mungkin selama ini belum banyak disentuh dengan kemajuan teknologi digital tentang perfilman.
"Kita optimis. Walaupun peserta dikategorikan belum memadai, Insya Allah dikemudian hari dengan hasil kampanye kita, orientasi kita atau sosialisasi kita tentang lomba film pendek ini, bisa ramai dan menambah peserta lebih banyak lagi," tandas Husein.
Baca juga: Srikandi Jeriko Deklarasi Dukung Jefri Riwu Kore Maju Pilkada Kota Kupang 2024
Sementara itu dewan Juri dari Kementrian Agama RI, Sastro Al Ngatawi menyampaikan beberapa catatan penting tentang kompetisi lomba film pendek Islami tingkat Provinsi NTT.
Sastro yang biasa disapa Gus ini mengatakan, bahwa animo untuk mengikuti kompetisi film pendek Islami terkhusus di kalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan generasi muda di NTT sangat tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah total peserta yang mengikuti dalam kompetisi ini.
Namun menjadi catatan, kata Gus, para stakeholder terutama Kementrian Agama perlu follow up semangat ini, dengan melakukan kegiatan dimaksud.
Untuk mendukung keberlanjutan kompetisi seperti ini, Gus mengusulkan agar perlu adanya workshop, pelatihan - pelatihan untuk pembuatan film penggunaan medsos, teknik-teknik editing, audio visual dan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menampung semangat orang muda yang sudah tumbuh ini.
Baca juga: Danlantamal VII Hadiri Penutupan Latsitarda XLII Tahun 2022 di NTB
Sebagaimana diketahui kata Gus, media sosial terutama film, ini menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan ide atau gagasan.
Peran film sangat penting untuk menyampaikan narasi, menyampaikan wacana, menyampaikan suatu nilai lewat ruang publik melalui medsos melalui film yang melahirkan yang disebut hyperrileality.
Menurut Gus, bahwa kontestasi menjadi sangat penting dan instrumennya konstestasi ini adalah IT dan salah satu wujudnya adalah film.
Film menjadi instrumen yang strategis dalam melakukan sosialisasi, narasi dalam melakukan kontestasi wacana ditengah masyarakat.
Menurut Gus, khusus untuk Kemenag Kanwil Provinsi NTT terkait dengan upaya moderasi beragama.
Moderasi agama, katanya, tidak hanya cukup dengan seminar, diskusi tetapi juga melalui penyebaran wacana di ruang publik, kontestasi masif di ruang publik, salah satu instrumennya adalah film.
Adapun Juara Kompetisi Film Pendek Islami 2022 Kemenag RI Kanwil Kementria Agama Provinsi NTT dengan merebut hadiah total sebesar Rp 26.000.000, yang disampaikan oleh Ketua dewan juri, Dr Ir H. Mustafa Abdurahman .MP sebagai berikut.
Juara 1, dengan judul karya "Al'Quran penerang hati" (NTT 003) pemenangnya atas nama Abubakar Arfat Akbar, S.Pd
Juara 2, dengan judul karya "Hikmah dibalik cadar dan Syariat" (NTT 006) pemenangnya atas nama Abubakar Arafat Akbar, S.pd
Juara 3, dengan judul karya "Hijabku" (NTT 004) pemenangnya atas nama Fauzi Rahmawati.
Juara runner up 1, dengan judul karya "Al'Quran membawa syafaat" (NTT 001) pemenang atas nama Esti Novitarini.
Juara runner up 2, dengan judul karya "Fastabiqul khoirot" (NTT 012) pemenangnya atas nama Sitti Khalifah.
Juara runner up 3 Dengan judul karya "Tobatnya anak durhaka" (NTT 002) pemenangnya adalah Hanafi.
Adapun Tim Dewan juri pada perlombaan ini yakni, Dr Ir H. Mustafa Abdurahman, MP (Ketua).
Sastro Al Ngatawi (anggota), Taufan Arimansyah Mochtar, S.Kom (anggota), H. Makruf Peni, S.Pd (anggota), Erni Amperawati, A.Md (anggota) dan Hikmatullah Arman Pua Upa, S.IP (anggota).(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Panitia-dan-tim-Juri-pose-bersama-u.jpg)