Berita NTT Hari Ini
Begini Imbauan GP Ansor NTT Terkait Jelang Tahun Politik
menganggu sendi -sendi kehidupan baik umat beragama, budaya kerukunan lintas umat dan budaya ke keluarga yang sudah dianggap baik
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mencermati isu Nasional dengan munculnya Pergerakan Kelompok Garis Keras Khilafatul Muslimin Akhir-akhir ini, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau masyarakat tetap waspada dengan gerakan kelompok tersebut.
Apalagi beredar informasi di NTT, khususnya Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat masuk dalam daftar rilis Koordinator Khilafathul Muslim NTT.
Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor NTT, j Ajhar Jowe, Jumat 10 Juni 2022.
Menurut Ajhar, kehadiran salah satu koordinator Khilafathul Muslimin telah ada di NTT, karena itu, pemerintah, Polri dan semua elemen masyarakat diharapkan tetap waspada.
Baca juga: Nikmati Pengalaman Akses Broadband Yang Prima, Telkomsel Ajak Pelanggan Migrasi Ke Layanan 4G
"Jangan biarkan gerakan mereka ini leluasa di NTT. Sebab, jika kelompok ini tidak diminimalisir oleh pihak yang berwajib ,maka nantinya akan muncul dibeberapa titik baik Labuan Bajo sebagai titik koordinat dimana Koordinator NTT ada di Labuan Bajo," kata Ajhar.
Dijelaskan,tentu strategi penyebaran koordinator ke Kabupaten atau kota akan dibentuk melalui koordinator yang ada di Labuan bajo. "Kita berharap antisipasi dari semua unsur ini, jangan sampai mereka terbentuk di setiap kabupaten," katanya.
GP y, lanjutnya, berharap Polisi dan unsur terkait lebih cepat melakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak tersebar di daerah yang lain di wilayah NTT.
"Upaya ini kita lakukan agar kita tetap menjaga suasana kekeluargaan dan kebersamaan di NTT," katanya.
Baca juga: Sukses Jaga Keandalan Listrik Selama Ramadan dan Idul Fitri 2022, PLN Diganjar Penghargaan dari APEI
Apalagi lanjutnya, situasi jelang politik NTT, sebisa mungkin terhindar dari berbagai terpaan isu - isu yang dapat menganggu sendi -sendi kehidupan baik umat beragama, budaya kerukunan lintas umat dan budaya ke keluarga yang sudah dianggap baik.
"Hal ini yang kita tidak harapkan di daerah kita, jangan karena Politik dan kepentingan lain maka digerakkan dengan isu yang dapat menguras energi kita bersama," ujarnya.
Ajhar mengatakan, jelas semua elemen masyarakat harus bisa lawan dengan berbagai isu apapun.
"Apalagi di berbagai daerah pihak Keamanan terus melakukan langkah termasuk penangkapan, guna meredam gerakan mereka, meredam isu di masyarakat dan mengantisipasi penyebaran Khilafatul Muslimin," katanya.
Baca juga: Hingga Akhir Mei 2022, Jasa Raharja Perwakilan Ende Salurkan Santunan Senilai Rp. 2,1 Miliar Lebih
Dikatakan, langkah ini ditempuh agar masyarakat tetap terkoordinasi dengan pihak yang berwajib, baik polisi, TNI dan elemen terkait jika melihat atau menemukan gerakan-gerakan yang menyimpang dalam melakukan da'wah, kajian-kajian keagamaan atau pemba'yatan kepada kader muda muslim.
"Atau jug kelompok dengan narasi menatang Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika maka segera melaporkan kepada pihak yang berwajib," ujarnya.
Dia mengaku, gerakan Khilafatul Muslimin walaupun tidak terlihat tetap secara masif kelompok ini ada melakukan gerakan di lapangan.
Walaupun tidak secara terbuka, maka diharapakan semua unsur terlibat memantau gerakan mereka.
Baca juga: Wagub Josef Nae Soi Beri Hadiah Piala Bagi Pemenang Fashion Show dan Paduan Suara Lansia
"Kita berharap, NTT jangan dinodai dengan riakan yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan yang terselubung. Menjaga NTT seperti menjaga rumah kita sendiri, ujar Ajhar.(*)