Sumba Barat Pasti Berseri
Bupati Yohanis Dade: Perjalanan Dinas Staf Harus Ada Disposisi Bupati, Bukan Seenak saja
kita harus memprioritaskan kegiatan apa yang boleh diikuti dan siapa yang menghadiri kegiatan itu. Hal itu demi menghemat anggaran dinas.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menegaskan perjalanan dinas seluruh staf lingkup pemerintahan Kabupaten Sumba Barat harus ada disposisi bupati. Bukan seenaknya jalan begitu saja dengan menghabiskan anggaran dinas yang tak jelas manfaatnya.
Bupati Yohanis juga mengingatkan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) masih adanya kegiatan perjalanan dinas berjemaah.
Tanpa anda sadari, kegiatan itu menguras keuangan daerah. Padahal daerah ini masih sangat miskin dan masih membutuhkan dana besar untuk pembangunan lebih baik ke depan.
Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H menyampaikan hal itu dalam sambutannya ketika membuka kegiatan sosialisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah di aula kantor Bupati Sumba Barat, Senin 6 Juni 2022.
Baca juga: Warga Peduli AIDS Dilatih Susun Anggaran HIV-AIDS
Menurutnya, mulai hari ini, kita membatasi perjalanan dinas keluar daerah. Bila suatu kegiatan yang mengharuskan pimpinan OPD, kepala bagian, bidan dan lainnya hadir maka hendaknya hanya membolehkan pejabat berkepentingan langsung menghadiri kegiatan itu.
Tidak semua harus hadir mengikuti kegiatan. Hal itu untuk menghemat anggaran yang tersedia.
Sebab pengalaman selama ini, lanjut Bupati Yohanis, ada pejabat datang membawa nota dinas mohon kebijakan bupati agar bisa melaksanakan tugas keluar daerah karena anggaran dinas sudah habis.
Sudah saatnya, kita harus memprioritaskan kegiatan apa yang boleh diikuti dan siapa yang menghadiri kegiatan itu. Hal itu demi menghemat anggaran dinas.
Baca juga: Bupati Sumba Barat Minta Kades Belajar Ke Desa Tebara Saat Pimpin Rakor Pengelolaan Bantuan sosial
Kasihan, kata Bupati Yohanis, kalau terus menerus melakukan perjalanan dinas maka anggaran dinas habis pula.
Hal itu berdampak pimpinan OPD kebingungan mendapatkan dana bilamana mengharuskan mengikuti kegiatan luar daerah yang urgen. Dan itu pasti, datang lagi nota dinas ke meja bupati, minta kebijakan bupati.
"Saya berharap kita semua, mulai hari ini, merubah pola kerja demikian demi kebaikan daerah ini. Masih banyak masyarakat daerah ini miskin dan membutuhkan uluran tangan pemerintah daerah membantunya. Kita perketat pengelolaan keuangan demi membangun Sumba Barat lebih baik ke depan," paparnya.(*)