Berita Timor Tengah Selatan Hari Ini
Launching Kampung Zakat Desa Billa, TTS, Ini Harapan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI
Dirinya berharap agar program ini dapat mentransformasi kehidupan masyarakat di desa Billa secara khusus dan TTS secara umum
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Peresmian program Kampung Zakat Desa Billa, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan berlangsung di Aula Suka Jadi, SoE, Selasa, 7 Juni 2022
Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. kamaruddin Amin, MA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Billa yang sudah menyambut kedatangannya bersama rombongan dengan sapaan adat dan pengalungan selendang tenunan motif TTS.
"Saya mengucapkan terima kasih untuk penyambutan yang luar biasa dari bapa dan ibu sekalian. Ini adalah bentuk penghargaan yang sudah menjadi kearifan lokal bagi kita," ucapnya.
Dirinya berharap agar program ini dapat mentransformasi kehidupan masyarakat di desa Billa secara khusus dan TTS secara umum.
"Program kampung zakat ini di beberapa tempat diakui sukses mengakomodir kesejahteraan rakyat, karena itu, program-program yang sudah sukses di tempat lain kita adopsi untuk dipelajari di kampung yang lain terkhusus desa lain yang baru menjalankan program ini," ungkap Amin.
"Contohnya dari program kemenag kabupaten Belu, ada programnya yang sudah sukses. Misalnya ada abon yang terjual sampai Kupang. Itu berarti ada transformasi dari desa tersebut," ungkapnya sembari memberi contoh.
Dirinya berharap dengan adanya program kampung zakat ini bisa mentransformasi kehidupan masyarakat di desa tersebut.
"Kami mengharapkan pemerintah daerah kabupaten TTS, untuk bisa bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui program ini," pintanya.
"Saya yakin dan optimis bila kita bersinergi, berkolaborasi secara bersama-sama dengan komitmen yang sama untuk mewujudkan desa yang sejahtera, maka hal tersebut akan kita peroleh," imbuh Amin.
Dirinya menjelaskan, kampung zakat sebagai instrumen untuk mentransformasi kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih maju dan juga sejahtera. Sehingga zakat sebagai salah satu konsep yang diperkenalkan Islam terbukti debagai instrumen yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Indonesia ini negara dengan potensi zakat yang sangat besar. Potensi zakat di Indonesia hampir 400 triliun yang terkumpul setiap tahunnya. Karena itu bila kita konsisten dengan hal ini tentu akan membantu banyak masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup. Namun masih menjadi tantangan kita bahwa hal ini belum menjadi kesadaran kolektif," jelas Amin.
"Kita terus mengajak masyarakat kita untuk berpartisipasi dalam tugas yang bisa dibilang tugas kebangsaan ini. Setiap kita sebagai warga negara wajib hukumnya bagi kita untuk membantu orang yang lemah," pungkasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, program ini adalah langkah awal dari seribu langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat, sejahtera, mandiri dan bahagia. Karena hal tersebut adalah komitmen bangsa.
"Kita perlu bersinergi baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan ormas secara bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia, NTT, TTS menjadi daerah yang sejahtera," katanya.
"Untuk hal ini saya mengharapkan agar kita memiliki semangat dan komitmen jangka panjang agar program ini dapat terus kita kawal dan kita wujudkan. Saya mengharapkan agar bapa bupati juga turut mendukung program kampung zakat ini demi kemajuan masyarakat yang lebih sejahtera," ungkap Amin.
Selanjutnya bupati Epy Tahun dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I, Samuel Fallo mengungkapkan pihaknya menyambut baik program ini.
"Kami pemerintah daerah menyambut dengan sangat baik program kampung zakat ini. Karena dengan program ini masyarakat TTS mendapat pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sehingga mendongkrak pendapatan masyarakat," ungkapnya.
Disampaikan juga, pemerintah daerah menyambut baik program tersebut karena program ini tidak semata diperuntukkan bagi masyarakat Desa Billa yang beragama Islam tetapi juga bagi masyarakat non muslim.
Dia berharap dengan dilangsungkan launching program kampung zakat Desa Billa ini perlu memperhatikan potensi yang ada di desa Billa dan desa-desa sekitarnya.
Bupati Epy juga meminta Camat Amanuban Timur, kepala Desa Billa dan seluruh dinas instansi terkait agar memberi kemudahan bagi tim yang akan turun ke desa Billa demi menyukseskan program ini.
Sementara itu, Haji. Mohamad Moa, S.Ag, Pembimbing zakat dan wakat kementrian agama Provinsi NTT sekaku ketua panitia pelaksana launching kampung zakat desa Billa dalam sambutannya menjelaskan, zakat adalah sebuah sistem perekonomian umat yang dimaksimalkan perannya untuk membangun kemandirian ekonomi bangsa.
Dikatakan Moa, pengembangan keterampilan bagi orang yang berhak menerima zakat atau masyarakat pra sejahtera adalah bagian yang harus segera mendapat perhatian dari pemerintah dan dari para pengelola zakat.
Hal ini merupakan salah satu cara membangun kemandirian ekonomi, di mana masyarakat menjadi pelaku ekonomi, menggantikan pola penguasaan ekonomi konglomerat.
Moa menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020-2024, maka 59 % Kabupaten/Kota atau sebanyak 13 Kabupaten di Nusa Tenggara Timur termasuk dalam daerah tertinggal, stunting menempati urutan pertama bahkan 5 Kabupaten tergolong kemiskinan ekstrim.
Oleh karenanya lanjut Moa, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kantor Kementerian Agama Kab. TTS bekerjasama dengan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten TTS serta didukung oleh 8 Lembaga Amil Zakat, mengusung program Kampung Zakat pada Desa Billa, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
"Desa Billa Kecamatan Amanuban Timur adalah Pilot Project Program Kampung Zakat Tahap ke-2, setelah dilaksanakan program kampung zakat Tahap pertama, tepatnya di Desa Jenilu, Kecamatan Kekulukmesak, Kabupaten Belu. Di Belu program ini telah berhasil dan masyarakat lintas agama sudah mandiri dan makmur," jelasnya.
Dia berharap dengan adanya program Kampung Zakat di Desa Billa Kecamatan Amanuban Timur tahap ke-2 ini, dapat meningkatkan kesejatahteraan masyarakat.
Kemudian, dia menerangkan tujuan diadakannya Program Kampung Zakat ini di antaranya: pertama, untuk menetapkan standar kelayakan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dana Zakat, Infak dan Shodekah (ZIS); Kedua, melakukan pembinaan masyarakat di bidang agama, kesehatan, wirausaha dan mental dalam membentuk karakter masyarakat yang mandiri dan kreatif; Ketiga, memberikan pembekalan melalui program pelatihan, pendampingan, penyuluhan dan pembinaan secara berkelanjutan maksimal 4-5 tahun, hingga masyarakat dapat benar-benar mandiri dan makmur baru dialihkan kepada Kabupaten lain.
Adapun yang menjadi penerima manfaat dari program Kampung Zakat ini adalah, masyarakat lintas agama (Islam, Kristen dan Katolik) yang berada di Desa Billa Kecamatan Amanuban Timur, TTS Sebagai wujud penguatan moderasi beragama, dalam konteks kearifan lokal menuju masyarakat rukun dan damai.
Lima Bentuk Program Kampung Zakat desa Billa yang akan dilaksanakan, yakni: Program budi daya sayur mayur, program budidaya ikan lele, program sapi paron, program tenun Ikat dan program kesehatan, khususnya penanggulangan Stunting.
Selanjutnya Haji. Rahmat Hasan, S.Pd. ketua Baznas kab TTS dan ketua umum MUI kabupaten TTS kepada pos kupang mengatakan akan selalu berkordinasi dengan pihak kementrian agama provinsi NTT untuk melaksanakan dan menyukseskan program ini dengan sebaik mungkin.
Pihaknya akan turun langsung ke desa Billa guna memberikan pembinaan dan arahan bagi kelompok-kelompok yang sudah dibentuk.
Turut hadir dalam Launching kampung zakat desa Billa: Dirjen bimas Islam kementrian agama RI, Direktur pemberdayaan Zakat dan wakat, Koordinator perencanaan dirjen bimas Islam, Kepala bidang haji dan bimas Islam, Kakanwil Kementrian Agama NTT, Kabag tata usaha sekretariat kanwil kemenag provinsi NTT, Kepala Kantor agama kabupaten kota sedaratan Timor, Asisten I bupati TTS, perwakilan Kapolres TTS, MUI kabupaten TTS, Ketua Baznas kabupaten TTS, Ketua dewan masjid kab TTS, Ketua PCNU kabupaten TTS, Pimpinan Muhamadiayah kabupaten TTS, Ketua MUI kecamatan Amanuban Timur, camat Amanuban Timur, Kepala desa Billa dan masyarakat desa billa serta tokoh agama dari kristen protestan dan katolik. (Cr12)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kecamatan-amanuban-timur.jpg)