Liga 1
Liga 1: Duka Sepakbola Bali Tridatu, Dewa Dadang Satria Pentolan Supporter Bali Berpulang
Kabar duka menghampiri keluarga supporter Bali Sosok fans sejati Dewa Dadang Satria menghembu
POS-KUPANG.COM - Kabar duka menghampiri keluarga supporter Bali
Sosok fans sejati Dewa Dadang Satria menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis 2 Juni 2022.
Duka ini menjadi duka seluruh supporter di Bali, semua merasa kehilangan sosok legendaris itu untuk selama-lamanya.
Nama Dewa Dadang layak tercatat dalam sejarah supporter klub-klub di Bali, mulai dari Gelora Dewata 1989 (Deltras Sidoarjo sekarang,-red), Perseden Denpasar yang berdiri tahun 1991, Persegi Gianyar, Bali Devata hingga Bali United.
Almarhum dukung sepenuh hati timnya bersama dua rekannya yakni Dewa Bagiarsa dan Dewa Cakur. Ketiganya dikenal sebagai Tiga Dewa.
Dewa Dadang sosok yang dikenal nyentrik ini hamper separoh usia hidupnya didedikasikan untuk membesarkan dan mempersatukan supporter Bali, terakhir klub yang didukung ialah Bali United yang berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Adik Misan sekaligus kompatriotnya, Dewa Bagiarsa (Dewa Sanur) menuturkan, Dewa Dadang meninggal dunia karena sakit.
Sosok legendaris itu mengeluh sakit sejak 5 bulan yang lalu dan divonis dokter mengidap Kanker Paru-paru stadium 4 dan komplikasi penyakit lainnya.
“Almarhum meninggal dunia karena sakit kanker paru stadium 4 merasakan sakit dari 5-6 bulan yang lalu, menjalani kemoterapi jadi bolak balik ke rumah sakit,"
"Ia juga divonis ada penyakit lain, mengalami kebocoran lambung dan usus membusuk kondisi semakin parah, meprihatinkan tubuhnya semakin kurus,” kata Dewa Bagiarsa kepada Tribun Bali, pada Kamis 2 Juni 2022
“Belum lama ini Minggu ini almarhum menjalani operasi di RS Ari Canti, pulang, tiga hari dapat di rumah, pagi tadi mengeluh sakit ke saya, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah," ujar Bagiarsa
Baca juga: Ini Strategi Coach Teco untuk Bali United di Grup AFC Cup Tahun 2022
"Pertengahan jalan sudah tidak sadarkan diri, dicek ternyata masih ada tanda-tanda kehidupan, lalu lanjut perjalanan ke Sanglah namun Tuhan berkehendak lain, Dadang diprediksi sudah mengembuskan napas terakhir di perjalanan, tiba di Sanglah dinyatakan sudah meninggal dunia, sekitar pukul 11.00 Wita” tuturnya.
Dewa Dadang Satria semasa hidupnya (Istimewa)
Sontak kabar duka itu langsung berhembus, mengejutkan kalangan supporter di Bali.
Tidak lama kemudian sudah banyak pesan dan dering telepon masuk ke Dewa Bagiarsa yang merupakan orang terdekat Dewa Dadang, mereka mempertanyakan kebenaran kabar duka tersebut.

Kepergian Dewa Dadang untuk selama-lamanya menjadi kehilangan bagi dunia supporter bahkan dunia olahraga sepak bola di Bali.