Berita Sumba Timur Hari Ini
Jokowi : Sumba Timur Jadi Lahan Percontohan Budidaya Sorgum
bisa merekrut banyak SDM tenaga kerja dan hasilnya per hektar per tahun bersih 50 juta atau 4 jutaan per bulan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Presiden Jokowi mengingatkan agar bangsa Indonesia memiliki alternatif pilihan untuk diversifikasi pangan dalam menghadapi potensi krisis pangan tersebut.
Dalam kunjungan kerja ke Sumba Timur Nusa Tenggara Timur pada Kamis 2 Juni 2022, Presiden bahkan menginstruksikan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sumba Timur untuk mengembangkan sorgum.
Presiden Jokowi menyebut uji coba budidaya sorgum (Sorghum Spp-Latin) di Laipori Sumba Timur oleh PT. Sumba Moelti Agriculture, anak perusahaan PT. Sorgum Indonesia sangat positif. Selain memberi hasil yang signifikan secara ekonomis, budidaya sorgum juga mampu memberdayakan sumber daya lokal.
Baca juga: Disdikbud NTT Perlu Percepat Honor Bagi Guru Sekolah Luar Biasa
"Sudah di coba di kabupaten sumba Timur seluas 60 hektar, kita lihat sendiri hasilnya sangat baik. Secara ekonomi juga masuk, bisa merekrut banyak SDM tenaga kerja dan hasilnya per hektar per tahun bersih 50 juta atau 4 jutaan per bulan. Itu hasil yang tidak kecil," ujar Presiden Jokowi yang saat itu didampingi KSP dan Bupati Sumba Timur Drs Khristofel Praing.
Presiden Jokowi bahkan telah memerintahkan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Drs Khristofel Praing untuk memastikan luas lahan untuk budidaya sorgum di Sumba Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Hal tersebut dilakukan agar sorgum dapat menjadi alternatif pangan yang dibudidayakan secara massif.
Peningkatan luas tanam dan budidaya sorgum, kata Jokowi dilakukan agar masyarakat tidak lagi hanya tergantung pada gandum dan jagung. Apalagi kata Presiden Jokowi, jagung tidak terlalu berhasil di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Jaksa Peneliti Kejati NTT Beri P18, Minta Penyidik Lengkapi Berkas Perkara Ira Ua
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing menyebut bahwa budidaya sorgum sebenarnya bukan hal yang baru bagi masyarakat Sumba Timur. Namun, selama ini tanaman sorgum tidak dibudidayakan.
"Karena sejak dahulu makanan pokok bagi masyarakat Sumba khusus untuk Sumba Timur itu jagung dan sorgum itu kita kenal dengan jagung rote, cuma seiring berjalan waktu memang sorgum itu tidak dibudidayakan lebih lanjut," ujar Bupati Praing.
Pada kenyataannya, kata Bupati Praing, hasil budidaya sorgum di Sumba Timur sangat bagus. Kualitas sorgum di Kabupaten Sumba Timur bahkan disebut yang terbaik di Indonesia.
"Menurut ahli sorgum, Pak Chaniago, hasilnya terbaik di Indonesia karena kadar air sedikit sekali," kata Bupati Praing.
Baca juga: Nassar Umbar Kemesraan dengan Desy Ratnasary, Restu Calon Anak Sambung Sudah Dikantongi
Pemerintah dan masyarakat Sumba Timur memberi apresiasi dan siap untuk mengembangkan budidaya sorgum. "Apa yang disampaikan Bapak Presiden untuk pengembangan sorgum di NTT khususnya sumba Timur kita memberi apresiasi dan siap untuk itu," kata Bupati Praing kepada POS-KUPANG.COM.
Presiden Jokowi, kata Bupati Praing, memerintahkan sesegera mungkin dilakukan pendataan lahan yang siap untuk diolah dan pemerintah terlibat didalamnya, baik untuk proses pembibitan maupun alat untuk mekanisasi. Budidaya sorgum akan melibatkan masyarakat demi peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah.
"Bukan hanya di perusahaan saja tapi akan ada pelibatan masyarakat untuk kepentingan masyarakat," ujar Bupati Praing. (*)