Berita Nasional

Heboh Yuslih, Kakak Kandung Yusril Ihza Mahendra Tinggalkan PBB, Gabung Demokrat

Partai Demokrat yang kini dipimpin figur muda, Agus Harimurti Yudhoyono, sedang menangguk keuntungan dari fenomena tersebut. 

Editor: Agustinus Sape
FOTO ISTIMEWA via beritasatu.com
Yuslih Ihza Mahendra (kanan), mantan Bupati Belitung Timur, kakak kandung Yusril Ihza Mahendra, resmi tinggalkan PBB lalu bergabung dengan Partai Demokrat. 

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengungkapkan pihaknya tidak ambil pusing terkait kepindahan Yuslih Ihza Mahendra ke Partai Demokrat. Ia berujar kepindahan tersebut sebagai hibah.

"PBB tidak kehabisan kader. Biar kami hibahkan Yuslih ke sana," ujar Afriansyah kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis, Kamis 2 Juni.

Afriansyah mengatakan kepindahan kakak Yusril Ihza Mahendra ke Partai Berlambang Merci merupakan hak politik pribadi.

PBB, lanjut dia, setidaknya telah membesarkan Yuslih.

"Kami sudah tahu beberapa bulan lalu, tapi bagi kami itu hak politik dia, Yuslih. PBB sudah banyak jasa sama dia. Sudah PBB besarkan tapi sekarang dia pindah, itu hak politik yang bersangkutan," imbuhnya.

Yuslih merupakan Bupati Belitung Timur ke-4. Simak profil lengkapnya.
Dilansir dari situs belitungtimurkab.go.id, pria kelahiran Belitung Timur, 29 Januari 1952, ini merupakan anak keempat dari 11 bersaudara. Yuslih memiliki latar belakang S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bisnis Indonesia.

Kakak Yusril itu menjabat Bupati Belitung Timur pada periode 2016-2021. Yuslih menjadi Bupati Belitung Timur menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pada Pilkada 2015, Yuslih mengalahkan adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama. Yuslih berpasangan dengan Burhanudin berhasil mengalahkan adik Ahok dengan perolehan suara yang cukup jauh.

Saat itu, Yuslih-Burhanudin berhasil mengumpulkan 32.015 suara, Usmandie-Musdiyana 10.716 suara, dan pasangan Basuri-Fezzy meraih sebanyak 19.698 suara.

"Alasannya sudah lama ingin bergabung dan melihat Partai Demokrat saat ini sangat menjanjikan dan demokratis," ujar Andi Arief.

Tinggalkan Demokrat

Andi juga mengomentari soal kepindahan kader-kader Demokrat ke Golkar baru-baru ini.

Ada dua kader Demokrat di Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan di Jawa Timur Bayu Airlangga memutuskan bergabung dengan Golkar.

Menurut Andi, bila ada masalah di 'rumah', maka sebaiknya diselesaikan pula di rumah. Bukan dengan masuk ke 'rumah' orang lain.

"Kalau suami istri sedang berseteru atau sedang berbeda pendapat, kan cara terbaik itu menyelesaikannya di dalam rumah itu. Bukan malah masuk rumah orang lain," tuturnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved