Lautan Manusia Sambut Presiden Jokowi di Pasar Bobou Ngada

POS-KUPANG.COM - Usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Ende, Presiden Jokowi bersama rombongan bertolak ke Kabupaten Ngada, Rabu 1 Juni 2022.

Presiden Jokowi tiba di Bandara Turelelo Soa sekitar pukul 12.20 WITA. Presiden dan rombongan disambut sapaan adat dan diiringi tarian khas Ngada yakni tarian ja'i. 

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi juga menggenakan pakaian adat Kabupaten Ngada.

Baca juga: Momen Tali Sepatu Presiden Jokowi Terlepas Saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende

Seperti di Kabupten Ende, masyarakat Kabupaten Ngada juga terlihat antusias menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia.

Lautan manusia terlihat di sepanjang jalan yang dilewati rombongan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Pasar Bobou, Bajawa. Di Pasar Bobou, Presiden memberikan bantuan sosial sembako dan uang tunai kepada masyarakat Kabupaten Ngada.

Baca juga: Presiden Jokowi Dinobatkan Jadi Mosalaki Ende

Salah satu penerima bansos, Yosefina Saja mengaku senang bisa mendapatkan bantuan yang diberikan langsung oleh Presiden Jokowi. 

Yosefina pun berharap Jokowi bisa memperhatikan nasib orang kecil dan bantuan bisa terus diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kehadiran Presiden Jokowi di Pasar Bobou ini membuat heboh masyarakat yang hadir. Mereka terus meneriakan nama Jokowi bahkan ada yang meminta foto bersama Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi Dianugerahi Gelar Adat Mosalaki Ende

Presiden Joko Widodo mendapatkan gelar adat Mosalaki Ende, Rabu 1 Juni 2022 usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila.

Penganugerahan gelar adat tersebut diberikan oleh masyarakat adat Kabupaten Ende di Rumah Tenun Ende yang berjarak sekitar 300 meter dari Taman Perenungan Bung Karno.

Gelar adat Mosalaki Ende ini memiliki makna yakni pemimpin wilayah seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. 

Baca juga: Dari Ende untuk Indonesia, Presiden Jokowi Ajak Anak Bangsa Bumikan Pancasila

Penganugerahan gelar adat ini diawali dengan tarian Woge dan juga sapaan adat oleh 21 orang Mosalaki beserta jumlah perwakilan tokoh agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha dari Kabupaten Ende.