Berita NTT Hari Ini

Ketua DPP GPP: NTT Harus Menjadi Dasar Kuat Gaungkan Pancasila

GPP sendiri berdiri pada  1 Juni 2019. Saat ini baru berusia tiga sejak dideklarasikan di tugu Proklamasi, Jakarta.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG-COM/IRFAN HOI
Pengukuhan badan pengurus DPD GPP provinsi NTT oleh pengurus pusat GPP di aula Hotel Neo Aston    Kota Kupang. Minggu 29 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Provinsi NTT sebagai lahirnya Pancasila, dianggap sebagai tempat yang paling tepat oleh Gerakan Pembumian Pancasila (DPP) untuk menggalakan gerakan Pancasila di seluruh penjuru Nusantara. Ditandai pengukuhan pengurus tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.

Ketua DPP GPP Antonius Manurung, menjelaskan, 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila merupakan tonggak sejarah penting lahirnya Republik Indonesia. NTT harus menjadi provinsi yang pertama dan utama yang meletakkan dasar yang kuat untuk pembumian Pancasila.

"Karena Ende Nusa tenggara Timur adalah rahim Pancasila itu yang sangat penting," katanya di Kupang, usai melakukan pengukuhan pengurus DPD GPP NTT, Minggu 29 Mei 2022.

Baca juga: Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq Dorong Bank NTT Keluar dari Zona Nyaman

Dengan pengukuhan, harapannya, ini menjadi pintu masuk atau langkah strategis awal kedepan bagi dewan pimpinan daerah mulai dari dewan pembina, pengurus dewan dan pakar untuk bersinergi serta bekerjasama dalam rangka mengembangkan gerakan ini sampai basis paling bawa.

Dengan demikian masyarakat di NTT itu sungguh-sungguh menjadi masyarakat yang Pancasila dan menjadi revolusioner bagi bangsa Indonesia.

Antonius mengaku, GPP sendiri berdiri pada  1 Juni 2019. Saat ini baru berusia tiga sejak dideklarasikan di tugu Proklamasi, Jakarta.

Total kepengurusan tingkat provinsi tersebar di 24 provinsi dan 100 Dewan Pimpinan Cabang. Dia berharap pimpinan daerah terus memberikan eksistensi dalam menggaungkan Pancasila.

Baca juga: 108 Sampel di Sumba Timur Dinyatakan Negatif Covid-19

Sementara itu, Dewan pakar DPD GPP NTT, Prof. Dr. I Gusti B. Arjana, Ms, mengatakan, ia bersama dewan pakar lainnya akan membantu dan mempelajari berkaitan dengan ini.

Ia menyebut, bangsa yang tidak memiliki ideologi, Ukrania, contohnya, memiliki kelompok separatis yang enggan memyatu dengan negaranya. Penyebabnya karena tidak kuatnya penganutan idelogi.

Mantan akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang itu menyebut, Kota Ende sebagai tempat lahirnya Pancasila dan kini menjadi idelogi. Oleh karena itu, idelogi itu harus dimiliki oleh semua elemen bangsa Indonesia.

"Gerakan pembumian yang selama ini mengambang, kini didaratkan di bumi Indonesia," kata dia.

Baca juga: Mitra Merespon Baik Gebrakan Kredit Kendaraan Bermotor Bank NTT

Baginya, nilai luhur Pancasila yang dilahirkan Ir. Soekarno, merupakan yang paling lengkap. Permenungan Bung Karno ditengah tekanan psikologi, melahirkan kekuatan bangsa untuk tetap berdiri kokoh menjaga bumi Pertiwi. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved