Berita Manggarai Timur Hari Ini
Anggota DPRD Matim, Lucius Modo Serap Aspirasi Orang Tua, Guru dan Siswa SDI Nanga Rawa
Terkait permintaan kawat untuk pagar lingkungan sekolah, fiber air dan mesin potong rumput, Lucius berjanji akan memperhatikannya secara pribadi.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Robert Ropo
POS KUPANG.COM, BORONG - Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur dari partai Demokrat, Lucius Modo, S.Fil, melakukan Reses pada Masa Sidang III Tahun Sidang 2021/2022 di Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Sabtu 28 Mei 2022.
Saat melakukan Reses di Desa Bamo, Lucius bertatap muka dengan para guru, siswa, pengurus komite, orang tua/wali dan masyarakat di Kampung Nanga Rawa yang dipadukan dengan acara Temu Pisah Siswa-siswi kelas VI SDI Nanga Rawa di Kampung Nanga Rawa.
Baca juga: Pencarian Putra Ridwan Terus Dilakukan,Dubes Ungkap Hanyut di Aare 99,9 % Ditemukan Setelah 3 Minggu
Kedatangan Lucius Modo bersama rombongan di SDI Nanga Rawa disambut hangat. Lucius diterima secara adat Manggarai (kepok) oleh tokoh adat setempat.
Hadir dalam kegiatan itu, Kepada Desa bersama perangkat Desa Bamo, kepala sekolah, guru dan siswa-siswi SDI Nanga Rawa, Kepala SMPN 9 Kota Komba dan guru, Petugas Polindes Bamo, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan undangan lainya.
Mewakili orang tua/wali, Ketua Komite SDI Nanga Rawa, Abdullah Karim, dalam kesempatan itu, meminta kepada Lucius Modo, anggota DPRD dan Pemerintah Desa setempat untuk memperhatikan pembangunan fasilitas berupa ruangan kelas dan mebeler bagi SDI Nanga Rawa dan TRK Wolo Roko.
Baca juga: Pilot dan Pramugari Selingkuh di Hotel Dipergoki Istri Sah, Ngaku Tak Berbiat Asusila di Kamar
Dikatakan Abdullah, SDI Nanga Rawa memiliki jumlah murid yang cukup banyak sehingga masih kekurangan ruang kelas. Apalagi di TRK Wolo Roko lebih memprihatinkan belum memiliki gedung sekolah yang layak.
"Saya mewakili orang tua/wali murid meminta kepada bapak DPRD dan juga bapak Kades Bamo agar bisa memperhatikan pembangunan ruang kelas karena masih kurang apalagi di TRK Wolo Roko gedungnya juga dikatakan jauh dari kata layak karena masih beralaskan tanah dan dindingnya dari bambu. Kami minta bapak DPRD perjuangan aspirasi kami ini kepada Pemerintah Daerah,"ujarnya.
Selain itu, Abdullah juga meminta agar ada pembangunan pagar sekolah menggunakan kawat untuk melindungi lingkungan sekolah dari ternak-ternak.
Baca juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Fokus di Dua Pintu Air, Tim SAR Turunkan Drone Hingga Perahu
Ferdinandus Tarung, salah satu guru honor dalam kesempatan itu juga mengatakan, pada tahun 2023 berdasarkan informasi tenaga honorer akan dihapus oleh pemerintah pusat. Dengan dihapuskan honorer tentu guru PNS di SDI tersebut hanya 4 orang.
Karena itu, Ferdinandus meminta kepada Lucius agar melalui pengaruhnya sebagai wakil rakyat agar PPPK tahap 3 dibuka dan ada formasi untuk guru PPPK di SDI tersebut.
"Ini permintaan kami agar PPPK tahap 3 dibuka ada formasi untuk SDI Nanga Rawa karena guru PNS di sekolah ini kurang 2 orang mau pensiun tinggal 2 lagi. Dan adanya formasi ini juga kami guru honor bisa ikut test,"ungkapnya.
Baca juga: Barbie Kumalasari Umumkan Ayah almVanessa Angel Calon Suaminya, Ratu Halu Akui Jatuh Cinta
Maria Handriana Sintia Sadhi, siswa SDI Nanga Rawa, meminta kepada Lucius agar memberikan bantuan mesin potong rumput dan fiber air.
"Kami minta bapak DPRD untuk bantu kami mesin potong rumput karena kami potong rumput sampai tangan luka semua. Kami juga minta fiber air untuk tampung air karena kami setiap hari harus pergi ambil air di kali yang jauh,"ungkapnya dengan luguh.
Kepala SDI Nanga Rawa, Wihelmina Mu'i, S.Pd, dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya sengaja mengundang, Lucius Modo, anggota DPRD Manggarai Timur Dapil Kota Komba dan Kota Komba Utara dalam acara Temu Pisah murid kelas IV itu tidak ada unsur kepentingan keluarga.
Namun, dengan kehadirannya untuk mendengar, menampung dan memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Daerah.
"Saya mengundang pak Lucius Modo ini untuk hadir dalam kegiatan Temu Pisah ini bukan karena ada kepentingan keluarga, tetapi saya mengundang beliau pas saya dengar ada jadwal reses para anggota DPRD, maka saya mengundang bapak Lucius Modo untuk datang dan mendengarkan aspirasi-aspirasi kita untuk diperjuangkannya,"ungkapnya.
Wihelmina juga menyampaikan terima kasih kepada Lucius yang telah hadir dan mendengarkan aspirasi-aspirasi masyarakat baik komite sekolah, guru dan siswa di sekolah itu untuk diperjuangkan kepada Pemda Manggarai Timur. Dengan harapan agar aspirasi-aspirasi itu dapat terjawab melalui dorongan Lucius.
Menanggapi aspirasi-aspirasi itu, Lucius Modo, mengatakan untuk pembangunan gedung/ruang kelas baru ia menampung aspirasi itu dan memperjuangkannya kepada pemerintah daerah.
"Saya akan cek lagi terkait gedungnya ini. Karena sistim kita masuk Dapodik, nanti mereka di pusat lihat terkait ini, sehingga harus hati-hati/teliti betul dalam mengisi kolomnya. Sedangkan untuk mebeler kan sudah masuk usulan di Musrenbangdes,"ungkapnya.
Terkait permintaan kawat untuk pagar lingkungan sekolah, fiber air dan mesin potong rumput, Lucius berjanji akan memperhatikannya secara pribadi.
Meski demikian ia meminta kepada Pemerintah Desa untuk membuat Perdes untuk penertiban hewan-hewan demi mencegah kerusakan lingkungan sekolah.
Untuk penghapusan honorer tahun 2023, kata Lucius itu bukan berlaku untuk guru dan kesehatan. Sehingga upah guru honor masih bisa dibayar melalui komite atau pun BOS.
Lucius juga dalam kesempatan itu memberikan motivasi kepada guru-guru agar terus mengabdi untuk kemajuan pendidikan di Manggarai Timur. Ia juga memberikan motivasi kepada para siswa-siswi di sekolah itu untuk terus belajar dan bagi siswa yang sudah lulus untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk masa depan lebih cerah.
Karena kata dia, sistem pendidikan saat ini bukan lagi untuk mencari pekerjaan tetapi mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Lanjut Lucius, Desa Bamo juga masuk dalam desa wisata yakni memiliki pantai Nanga Rawa berpasir putih dan mempesona. Karena itu ia meminta, baik pemerintah desa dan seluruh masyarakat untuk membangun kerja sama yang baik dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk kemajuan desa itu.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat memanfaatkan peluang yang ada demi mendongkrak pendapatan ekonomi mereka masing-masing.
"Jangan melihat dari sisi politik, tapi mari bekerja sama yang baik untuk untuk membangun masyarakat, desa dan kabupaten Manggarai Timur,"ungkapnya.
Adapun dalam acara Temu Pisah itu juga disuguhkan berbagai atraksi yang dibawakan oleh para siswa-siswi di sekolah itu yakni vocal group, tarian adat, tarian kreasi dan modern, serta puisi. (*)