Berita NTT Hari Ini

PIKUL Gelar Diskusi Pengurangan Resiko Bencana Bersama Lembaga Pendidikan dan Media

peran pada sisi layanan infromasi, mau didistribusikan kemana saja. Yang tentu kita sudah bisa memilah dari mana kemana

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG/BERTO KALU
Jalannya diskusi antara Yayasan PIKUL bersama Lembaga Pendidikan dan Media, dalam upaya pengurangan resiko bencana di NTT. Diskusi berlangsung di Kedai Kopi Petir Kota Kupang, Jumat 27 Mei 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Yayasan PIKUL menggelar diskusi bersama Lembaga Pendidikan dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Kupang dan juga perwakilan dari Media.

Diskusi ini bertujuan untuk menemukan peluang kerja sama antara lembaga pendidikan dengan NGO dalam pengurangan resiko bencana dan menentukan model kolaborasi lembaga pendidikan di skala provinsi NTT dalam upaya pengurangan resiko bencana.

Diskusi berlangsung di Kedai Kopi Petir Jalan W. J Lalamenitk, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Jumat 27 Mei 2022.

Diskusi yang dipimpin oleh Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) NTT, Buce Ga, ini berlangsung hangat dengan menghadirkan beberapa narasumber yang merupakan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Kota Kupang dan juga perwakilan Media.

Baca juga: Cinta Laut, Bukti Nyata PLN dalam Mendukung Pelestarian Alam

Buce Ga mengatakan, ini merupakan diskusi lanjutan pelibatan Universitas dan Media dalam model kerja sama terkait kebencanaan.

Ia ingin agar media dan akademisi terlibat aktif dalam meneruskan rilis dan informasi cuaca dari BMKG, agar informasi tersebut dapat terserap dan betul-betul dipahami oleh masyarakat.

Ada beberapa poin yang ditekankan Buce pada diskusi tersebut diantaranya, peran dan partisipasi akademisi, apa saja peran yang bisa dilakukan perguruan tinggi dalam upaya pengurangan resiko bencana, dan yang terakhir adalah peluang kolaborasi dengan jejaring pentahelix dalam pengurangan resiko bencana.

"Yang didalamnya ada pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media dan akademisi, dalam arti bagaimana melihat peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dan pentahelix dalam mengurangi resiko bencana, " ungkapnya.

Baca juga: Julie Sutrisno Laiskodat: Pikat Milenial, Museum Harus Tingkatkan Perkembangan Sesuai Era 

"Pada intinya kami ingin melibatkan seluruh Lembaga untuk mengedukasikan upaya pengurangan resiko bencana kepada masyarakat dengan kewenangan yang dimiliki, " lanjut dia.

Akademisi dari Stikom Uyelindo Kupang, Yohanes Payong mengatakan siap mengambil peran dari sisi teknologi dan informasi dengan menyiapkan aplikasi khusus.

"Kami bisa membantu mengambil peran pada sisi layanan infromasi, mau didistribusikan kemana saja. Yang tentu kita sudah bisa memilah dari mana kemana, dari siapa untuk siapa, dan bagaimana selanjutnya," ujarnya.

Menurutnya, secara aplikasi pihaknya bisa membantu mengumpulkan semua informasi dalam satu benang merah sehingga ketika informasi tersebut sampai ke tengah masyarakat benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Yohanes menambahkan, teknologi hanya sebagai dukungan yang terpenting adalah proses data dan apa yang ingin disampaikan dapat terserap dengan benar oleh masyarakat.

Baca juga: Yayasan Karya Pembawa Acara Indonesia Gelar MC Awards 2022

Akademisi dari Fakultas Teknik Unwira Kupang, Budhi Lily menyampaikan bahwa Unwira mendukung penuh rencana kolaborasi antar lembaga dalam upaya mitigasi bencana.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved