Amerika Serikat Kecam China dan Rusia Memveto Resolusi DK PBB untuk Korea Utara

Pemungutan suara dilakukan setelah lebih dari selusin uji coba rudal balistik Korea Utara tahun ini, yang semuanya melanggar resolusi PBB.

Editor: Alfons Nedabang
KCNA via REUTERS
Gabungan gambar menunjukkan uji coba rudal, yang menurut KCNA, dilakukan pekan lalu di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto yang dirilis Jumat (28/1/2022). 

India bersama China dan Uni Emirat Arab (UEA) tidak memberikan suara pada resolusi DK PBB hari Jumat (25/2) yang membahas agresi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan segera pasukannya.

Rusia memveto resolusi tersebut dengan menggunakan kekuatannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Dalam twitnya pada Sabtu, Zelensky mengatakan, dia telah berbicara dengan Modi dan mengatakan kepadanya bahwa "lebih dari 100.000 penjajah ada di tanah kami." "Hentikan agresor bersama-sama!" tulisnya di Twitter.

Baca juga: Utusan AS Tiba di Seoul Saat Korea Utara dalam Uji Senjata Baru untuk Meningkatkan Nuklirnya

Meskipun negara demokrasi dan anggota kelompok "Quad" dengan Australia, Jepang, dan Amerika Serikat, India tidak secara eksplisit mengecam tindakan Rusia, atau menyebut mereka invasi.

Sebaliknya, India berulang kali mengacu pada perkembangan di Ukraina. Kementerian Luar Negeri India pada Sabtu (26/2) malam mengeluarkan pernyataan, menyebutnya sebagai situasi konflik dan mengatakan bahwa Modi mengulangi seruannya untuk segera menghentikan kekerasan dan kembali berdialog.

PM India itu juga meminta pihak berwenang Ukraina--yang sedang memerangi serangan Rusia di ibu kota Kiev dan kota-kota lain--untuk memfasilitasi evakuasi warga India dengan cepat dan aman.

Hubungan India dan Rusia dekat selama Perang Dingin, dan masih bertahan hingga hari ini. Rusia sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar India.

Posisi Rusia pada perang Ukraina menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat. Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada Jumat (25/2) mengatakan kepada wartawan, "Kkami terus berhubungan dengan India." (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved