Prakiraan Cuaca

Gelombang 4 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Laut NTT, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG mengeluarkan peringatan dini terhadap bahaya gelombang laut.

Editor: Alfons Nedabang
ISTIMEWA
Ilustrasi gelombang 

POS-KUPANG.COM - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap bahaya gelombang laut.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi menyebut gelombang laut setinggi 4 meter berpotensi terjadi di perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter masih berpeluang melanda beberapa titik perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai nelayan maupun operator kapal," kata Syaeful Hadi di Kupang, Kamis 26 Mei 2022.

BMKG sebelumnya melaporkan bahwa gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang melanda sejumlah titik perairan di NTT selama 24-26 Mei 2022.

Potensi gelombang tinggi tersebut, kata dia, juga masih berpeluang terjadi selama tiga hari ke depan (26-28 Mei) yaitu di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu.

Selain itu, juga di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Baca juga: BMKG Beri Peringatan Ada Potensi Meluasnya Kebakaran Lahan di Wilayah NTT

Ia mengatakan potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap kapal feri, termasuk kapal nelayan maupun kapal tongkang.

Para nelayan maupun operator kapal perlu mencermati ancaman gelombang tinggi di laut untuk menyiapkan pelayaran yang aman dan lancar.

Lebih lanjut Syaeful menjelaskan sementara kondisi sinoptik menunjukkan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan berkisar 5-20 knot.

Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan barat Lampung hingga selatan Banten, Selat Makassar bagian timur, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

BMKG mengimbau para nelayan dan operator kapal di NTT agar terus mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG sebagai referensi untuk keselamatan pelayaran, demikian Syaeful Hadi. (ant)


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved