Perang Rusia Ukraina

Begini Nasib Tentara Ukraina yang Menyarh dan Jadi Tawanan Tawanan, Rusia Ungkap Konsekuensi Ini

Ratusan bahkan ribuan tentara Ukraina kembali menyerah ke pasukan Rusia Mereka kemudian menjadi tawanan perang oleh pasukan Vladimir Putin

Editor: Alfred Dama
via Intisari.Grid.ID
Anggota terakhir Batalion Azov yang menyerah kepada pasukan Rusia di Mariupol 

POS KUPANG.COM -- Ratusan bahkan ribuan tentara Ukraina kembali menyerah ke pasukan Rusia

Mereka kemudian menjadi tawanan perang oleh pasukan Vladimir Putin

Beberapa waktu lalu sempat beredar rekaman militer Ukraina di Azovstal menyerah pada Rusia.

Mereka dengan sukarela keluar angkat tangan, sambil mengibarkan bendera putih, lantas bagaimana nasib mereka selanjutnya?

Baca juga: Rusia Sukses Kuasai Pabrik Azovstal Mariupol, Kini Intensifkan Serangan di Donbass

Pihak Ukraina telah mengatakan akan menukar tahanan dengan Rusia dengan imbalan tentara baru yang meninggalkan pabrik baja Azovstal di kota Mariupol, tetapi pejabat Rusia mengatakan sebaliknya.

Nasib ratusan tentara Ukraina yang menyerah di pabrik baja Azovstal saat ini tidak diketahui.

Ratusan tentara Ukraina dikirim ke daerah-daerah yang dikuasai Rusia.

Wakil menteri pertahanan Ukraina mengatakan akan menukar tahanan dengan Rusia dengan imbalan tentara ini.

Namun, beberapa pejabat Rusia mengatakan pada (17/5) bahwa tentara Ukraina dapat diadili atau bahkan dijatuhi hukuman berat.

Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Telah Memblokir Ukraina dari Mengekspor 22 Juta Ton Produk Makanan

Penyelidik Rusia mengumumkan rencana untuk menginterogasi tentara Ukraina, menuduh mereka melakukan "kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina terhadap warga sipil di tenggara Ukraina."

Pada malam (17/5), tujuh bus yang membawa tentara Ukraina meninggalkan pabrik baja Azvostal menuju kompleks penjara di kota Olenivka yang dikuasai Rusia di Donetsk, menurut Reuters.

Rusia mengatakan tentara Ukraina di pabrik baja Azvostal telah menyerah, sementara Ukraina menggambarkan "para prajurit menyelesaikan misi mereka" dan prioritas sekarang adalah menyelamatkan nyawa mereka.

"Ukraina membutuhkan pahlawan ini hidup-hidup," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Ukraina telah mencoba untuk membuat kesepakatan dengan Rusia, yang memungkinkan tentara untuk meninggalkan pabrik baja Azovstal untuk pergi ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh Ukraina, atau ke negara-negara netral. Namun, ini tidak terjadi.

Pada (17/5), Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan, "Ini adalah satu satunya pilihan", mengacu pada pertempuran di pabrik Azovstal yang telah berakhir.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved