Breaking News

Berita Kupang Hari Ini

Petani di Desa Ponain Kupang Raup Keuntungan Puluhan Juta dari Panen Tomat

Stefanus Aplunggi bisa menghasilkan uang puluhan juta rupiah sekali musim bertanam tomat

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
KEBUN TOMAT - Petani tomat di Desa Ponain, Kabupaten Kupanh sedang melakukan pemliharaan pada tanaman tomat di kebun tomat miliknya. Gambar diabadikan Sabtu 21 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Bertani memiliki prospek menjanjikan bila dilakukan dengan tekun dan kerja keras. Seperti yang dilakukan petani tomat di Desa Ponain Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang,

Stefanus Aplunggi bisa menghasilkan uang puluhan juta rupiah sekali musim bertanam tomat.

Dia menjelaskan Tanaman tomat masuk dalam jenis tanaman jangka pendek yang usianya hanya bisa mencapai tiga hingga 4 bulan pasca tanam.

Pemeliharaan tomat juga tidak terlalu membutuhkan perawatan serius hanya memerlukan pemupukan dan pemberian pestisida dalam dosis yang diperlukan agar tanaman tomat bisa menghasilkan buah banyak.

Dia mengakui setiap kali musim tanam untuk satu kilogram bibit bisa medatangkan keuntungan hingga Rp  60 juta  bila harga tomat sedang tinggi bisa lebih dari jumlah tersebut.

Baca juga: Ros Giri, Petani Tomat di Sikka yang Sukses Dengan Pola Irigasi Tetes

Kali ini dia menyemaikan dan menanam dua kilogram bibit untuk lahan seluas satu hektar di lokasi persawahan Fatuknutu, bisa dibayangkan keuntungan yang didapat dari bertanam tomat.

Kata dia untuk satu kilogram bibit terdapat sekitar 1.500 hingga 1.750 biji bibit tomat dan bisa didapatkan di toko-toko pertanian terdekat.

Kini tanaman tomat yang dia tanam sudah berkisar 1,5 bulan sudah mulai mengeluarkan bunga.

Tanaman tomat itu ditanam berbanjar rapi dan setiap pohon ditancapkan batang kayu setinggi satu hingga dua meter gunanya mengikat batang tomat agar tumbuh lurus keatas.

Setiap hari bersama istrinya yang merupakan seorang guru di salah satu SD di Amarasi wajib mengikat batang pohon tomat.

Baca juga: Panen Tomat di Lambanapu Sumba Timur, Bupati Khristofel Praing: Jadi Petani Lebih Menguntungkan 

"Kalau lepas dua atau tiga hari baru ikat nanti kita yang capek sendiri apalagi tahun ini kami tanam sekitar 3.000 pohon lebih," ujarnya, Sabtu 21 Mei 2022.

Setiap tahun menanam tomat sudah wajib bagi mereka setelah musim tanam padi berakhir karena sawah disana   hanya setahun sekali ditanami padi.

Untuk pengairan dirinya tidak terlalu capek karena setiap satu kali seminggu mereka akan mengairi tanaman tomat tersebut dengan air sisa musim penghujan.

Tanaman tomat akan memasuki musim panen ketika berumur sekitar dua bulan dan panen bisa dilakukan tiga kali dalam seminggu karena setiap hari pasti ada tomat yang buahnya  siap dipanen.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved