Berita Nasional
Mengenang Mas Viryan, Komisioner KPU Yang Punya Aplikasi LindungiHakmu
Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Aziz dikabarkan meninggal dunia. Anak muda asal Pontianak Kalimantan Barat itu punya segudang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Aziz dikabarkan meninggal dunia. Anak muda asal Pontianak Kalimantan Barat itu punya segudang pengalaman yang mentereng. Juga punya gagasan yang rasional.
Sebagai Komisioner KPU, pria kelahiran 4 September 1975 itu ditempatkan sebagai
Ketua Divisi Data dan Informasi periode 2017-2022 KPU RI. Almahrum meninggal dunia pada Sabtu (21/5/2022) di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta.
Mantan anggota KPU Pontianak 2003-2008 itu, juga dikenal sebagai sosok yang gigih.
Lulusan Magister Manajemen, Universitas Tanjungpura, Pontianak, itu punya kisah yang sulit dilupakan, terutama meramu demokrasi dalam penguatan manajemen data pemilih.
Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu, misalnya. Ia mengenang sosok Mas Viryan sebagai orang yang pekerja keras. Meski tak sempat lolos dalam seleksi komisioner KPU RI baru-baru ini, mas Viryan adalah orang yang paling getol mendukung pemilu berintegritas di Indonesia, khususnya berkaitan pendataan pemilih.
"Satu tagline yang selalu dibangun oleh Vyrian, itu adalah bagaimana pemilih itu benar-benar didata by name by address," katanya, Sabtu 21 Mei 2022.
Baca juga: Doris Rihi dan Marsianus Djawa Siap Pimpin Flotim-Lembata, Begini Profil Dua Pejabat Ini
Thomas berkisah, dengan itu, semua data yang berkaitan dengan data pemilih harus memiliki identitas yang lengkap mulai dari nomor induk KK, Kependudukan, dan data lainnya yang lengkap.
Pasca pelaksanaan pemilu, Thomas mengaku, Mas Viryan juga sangat gencar mengkampanyekan supaya segera dilakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dan program itu tidak hanya dilaksanakan, tetapi juga didukung dengan regulasi yang terkait dengan proses dan mekanisme pemutahiran data pemilih.
Diakhir masa tugasnya, lanjut Thomas, almarhum juga berhasil menciptakan suatu aplikasi yang bernama LindungiHakMu. Dengan adanya aplikasi itu, pemilih bisa mengecek dimana dan kapanpun data pribadi mengenai pemilihan.
Kepergian almarhum, baginya sangat kehilangan dari ia bersama jajaran KPU provinsi NTT selaku penyelenggara. Sebab, motivasi dan contoh agar melaksanakan tugas dengan baik terus memotivasi perbaikan penyelenggaraan di tubuh KPU, lebih khusus di NTT.
"Orangnya tegas, tapi sangat konsisten. Kami keluarga besar KPU provinsi NTT menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga beliau bisa diterima disis Tuhan yang maha esa dan diampuni dosanya," kata dia.
Thomas berkomitmen, akan terus melaksanakan contoh dan program baik yang telah dijalankan almarhum, terutama memastikan semua penduduk itu terdaftar sebagai pemilih dan menggunakan hak pilihnya. (Fan)
