Breaking News:

Wabah Cacar Monyet

Wabah Cacar Monyet Melanda Eropa, Ini Gejala Khasnya

Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet, dan biasanya menyebar melalui kontak dekat.

Editor: Alfons Nedabang
businessinsider.sg
Cacar monyet 

POS-KUPANG.COM - Eropa kini dilanda wabah cacar monyet. Lebih dari 100 kasus cacar monyet sudah terjadi. Negara-negara yang terkonfirmasi ada kasus cacar monyet, yaitu Inggris, Spanyol, Portugal, Belgia, Perancis, Amerika Serikat (AS), dan Australia.

Pejabat Jerman menggambarkan wabah cacar monyet ini sebagai yang terbesar yang pernah tercatat di kawasan itu. “Dengan beberapa kasus yang dikonfirmasi di Inggris, Spanyol dan Portugal, ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa,” kata layanan medis angkatan bersenjata Jerman, yang mendeteksi kasus pertamanya di negara itu pada Jumat 20 Mei 2022 sebagaimana dilansir Reuters.

Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet, dan biasanya menyebar melalui kontak dekat. Infeksi virus sejauh ini lebih banyak ditemukan di barat dan tengah Afrika, serta jarang menyebar ke luar dari benua tersebut. Rangkaian kasus di Eropa ini pun memicu kekhawatiran.

Namun, para ilmuwan tidak memprediksi wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti Covid-19. Hal ini mengingat virus tersebut tidak menyebar semudah SARS-COV-2.

Cacar monyet biasanya tergolong penyakit virus ringan, ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.

Baca juga: Sakit Kepala Salah Satu Gejala Penyakit Cacar Air, Virusnya Menyebar Melalui Air Liur, Batuk

Fabian Leendertz, dari Robert Koch Institute, menggambarkan wabah itu sebagai epidemi.

"Namun sangat kecil kemungkinan wabah ini akan berlangsung lama. Kasus-kasus tersebut dapat diisolasi dengan baik melalui pelacakan kontak dan ada juga obat-obatan dan vaksin yang efektif yang dapat digunakan jika diperlukan," katanya.

Tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet. Tetapi, data menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan untuk membasmi cacar efektif 85 persen melawan cacar monyet, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pihak berwenang Inggris pada Kamis 19 Mei 2022 mengatakan mereka telah menawarkan vaksin cacar kepada beberapa petugas kesehatan dan orang lain yang mungkin telah terkena cacar monyet. Kasus tidak biasa Sejak 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan di 11 negara Afrika.

Menurut WHO, Nigeria mengalami wabah besar sejak 2017 - sejauh tahun ini ada 46 kasus yang diduga, 15 diantaranya telah dikonfirmasi.

Kasus cacar monyet di Eropa pertama kali dikonfirmasi pada 7 Mei pada seorang individu yang kembali ke Inggris dari Nigeria. Sejak itu, lebih dari 100 kasus telah dikonfirmasi di luar Afrika, menurut pelacak oleh akademisi Universitas Oxford.

Banyak kasus tidak terkait dengan perjalanan ke benua itu. Akibatnya, penyebab wabah cacar monyet di Eropa ini dinilai tidak jelas, walaupun otoritas kesehatan mengatakan ada potensi penyebaran komunitas pada tingkat tertentu.

Baca juga: Gejala Penyakit Cacar Air, Penanganan Hingga Komplikasi Yang Ditimbulkan

Di Inggris, di mana 20 kasus sekarang dikonfirmasi, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan kasus-kasus baru-baru ini di negara itu sebagian besar terjadi di antara pria yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Sebanyak 14 kasus di Portugal yang semuanya terdeteksi di klinik kesehatan seksual, juga terjadi pada pria yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seks dengan pria.

Akan tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan jika penyakit itu telah berubah menjadi penyakit menular seksual, menurut Alessio D'Amato, komisaris kesehatan wilayah Lazio di Italia.

Tiga kasus telah dilaporkan sejauh ini di negara itu. Kontak seksual, menurut definisi, termasuk kontak dekat, tambah Stuart Neil, profesor virologi di Kings College London.

"Gagasan bahwa ada semacam penularan seksual dalam hal ini, menurut saya, sedikit berlebihan," katanya. WHO mengatakan para ilmuwan mengurutkan virus dari kasus yang berbeda untuk melihat apakah mereka terkait dan berharap segera memberikan pembaruan. (*)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved